Genjot Sektor Pertanian, Bupati KTT akan Bantu HKTI

benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Melalui program bantuan pertanian, Bupati Kabupaten Tana Tidung (KTT), Ibrahim Ali optimis dalam beberapa tahun ke depan KTT mampu menjadi daerah dengan hasil pertanian yang produktif.

Untuk diketahui, KTT merupakan salah satu wilayah yang memiliki kondisi tanah yang dinilai sangat subur. Namun, sayangnya kondisi lahan yang subur itu kurang dimanfaatkan lantaran tidak didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2018 votes

“Untuk lahan kita punya dan sangat luas, tapi untuk petaninya yang kurang dan hal itu harus kita akui, karena banyak masyarakat kita yang belum paham untuk bertani. Karena kultur masyarakat kita itu merupakan pelaut atau nelayan,” kata Ibrahim Ali, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga :  Harga Telur Ayam Meningkat Peminat Turun Drastis

Oleh karena itu, melalui bantuan pertanian yang merupakan salah satu program Pemkab Tana Tidung. Ibrahim Ali berencana akan memberikan sejumlah bantuan pertanian kepada Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) KTT.

“Baik bantuan bibit, pupuk dan lainnya nanti akan kita programkan dan akan langsung kita serahkan kepada kelompok tani, sebagai modal awal mereka untuk bertani,” ujarnya.

Baca Juga :  Tim Energi Tarakan Ikuti Lomba TTG dan Posyantek Tingkat Provinsi Kaltara

Namun untuk bantuan pertanian ini, orang nomor satu di KTT itu menegaskan hanya akan memberikannya kepada kelompok tani yang resmi saja dan tidak bersifat musiman.

“Harus kelompok tani yang jelas, karena ini merupakan program untuk ketahanan pangan kita. Selain itu, tentunya nanti akan ada bantuan pertanian lainnya yang akan kita berikan,” tegasnya.

Baca Juga :  Industri Berskala Sedang dan Besar di Kaltara Terdata 40 Perusahaan

Bantuan tani ini, nantinya diharapkan dapat mengenjot pertumbuhan sektor ketahanan pangan KTT, yang selama ini masih mengandalkan kebutuhan pangan dari daerah luar.

“Kita ingin bahan pangan kita, terputar di KTT saja, agar harga Sembako tidak mahal lagi dan jika nanti semakin berkembang, bukan tidak mungkin bagi kita untuk mendistribusikannya ke luar daerah. Intinya kita ingin petani dan masyarakat kita sejahtera dulu dengan mengandalkan hasil tani lokal,” pungkasnya. (*)

Reporter: Osarade

Editor: Matthew Gregori Nusa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *