Pelaku Penikaman di Belakang BRI Teman Korban Sesama Nelayan

benuanta.co.id, TARAKAN – Beredar video gaduh berdurasi 17 detik yang tersebar di sosial media. Meski tidak terlihat jelas kegaduhan tersebut, namun informasi yang diterima diduga telah terjadi penikaman di wilayah RT 20 Kelurahan Selumit Pantai sekira pukul 18.42 Wita pada Ahad malam.

Ketua RT 20 Kelurahan Selumit Pantai Arifin, membenarkan hal tersebut namun pada saat ia menghampiri TKP pelaku yang merupakan warganya sudah melarikan diri. Ia juga tidak mengetahui secara pasti kronologis kejadian diduga penikaman tersebut.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1969 votes

“Saya tidak tahu sama sekali (kronologisnya), cuma saya tahu aja infonya karena kebetulan pulang dari masjid juga,” katanya, (4/7/2022)

Baca Juga :  Deportasi dari Malaysia, Pria Ini Gasak Mesin dan Motor Warga 

Ia melanjutkan, ia juga tidak mengetahui permasalahan hingga terjadi kejadian mengerikan tersebut dari warganya berinisial BU.

“Kejadiannya di jalanan bilangnya, pelaku sama korban juga sama-sama warga belakang BRI tetanggaan saja beda RT. Pelaku ini RT 20 korban RT 16,” paparnya.

“Saya juga tidak tahu korbannya melapor atau tidak yang pasti banyak juga polisi semalam itu,” lanjut Arifin.

Baca Juga :  Libur Lebaran 2024 Telah Usai, Pj Wali Kota Sidak Pegawai Pemkot di Hari Pertama Kerja

Informasi yang ia terima, selepas kejadian BU diduga langsung menghilang dan tidak ada seorang pun yang mengetahui keberadaan BU.

“Pas kita pulang dari masjid juga sudah lari pelaku, ada juga tinggal sama istrinya, istrinya juga tidak tahu di mana suaminya katanya tidak pernah pulang ke rumah,” tutup Arifin.

Ketua RT 16 Nordiana, mengatakan korban dari penikaman yang diduga dilakukan BU merupakan warganya. Ia juga membenarkan bahwa selepas kejadian korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga :  Arus Balik di Bandara Juwata Tarakan Meningkat dari Tahun Lalu

“Itu warga saya, sebenarnya saya kurang tahu juga karena saya lihat postingan di sosial media itu sekitar jam 18.42, di situ pak lurah telepon saya dan saya langsung koordinasi dengan istri korban,” bebernya.

Ia menerangkan, sebagai ketua RT ia mengetahui betul hubungan korban dengan pelaku yang memang satu profesi sesama nelayan.

“Memang berteman, sama-sama nelayan. Nelayan pukat semua, saya juga tanya istrinya kejadiannya di sungai itu ditikamnya,” tandasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *