PSDKP Catat 5 Perkara Pengeboman Ikan di Perairan Ambalat

benuanta.co.id, TARAKAN – Kasus pelanggaran yang dilakukan oleh nelayan penangkap ikan selalu ditindak tegas oleh Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tarakan. Hingga pertengahan tahun 2022 PSDKP Tarakan sudah berhasil mengamankan 5 kasus.

Kepala Seksi Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran PSDKP Kota Tarakan, Hamzah Kharisma mengatakan bahwa jumlah perkara ini mengalami kenaikan dibanding dengan tahun 2021 lalu. Dari 5 kasus inipun seluruhnya melibatkan Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia dan sudah ada 3 di antaranya yang berputus di Pengadilan Negeri Nunukan.

“Perkaranya terkait aksi penangkapan ikan yang dilakukan kapal asing, dari perkara tahun lalu dan tahun ini, didapati semuanya terjadi di perairan perbatasan Malaysia dan Indonesia. Tepatnya di Perairan Ambalat, Kabupaten Nunukan,” bebernya, Kamis (30/6/2022)

Menurutnya pihaknya melakukan penangkapan karena kerap mendapati laporan dari nelayan lokal. Berdasarkan laporan tersebut nelayan merasa terganggu karena ada ikan yang mengapung dalam kondisi mati, hal ini diduga kuat karena pengeboman oleh orang tak bertanggungjawab.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Tarakan Lakukan Prosesi Penerimaan Secara Adat

“Tahun ini, kita sudah mendapati ada aksi penangkapan ikan dengan menggunakan bom yang dilakukan nelayan asing. Aksi ini dinilai sangat meresahkan,” ujarnya.

Hamzah melanjutkan, pengeboman ini selain bisa membuat banyaknya ikan mati yang akan berdampak dengan pendapatan nelayan lokal.

“Dampaknya cukup luar biasa untuk kegiatan penangkapan ikan, ada penelitian kalau bom diledakan sebesar 1 botol, maka bisa merusak 10×10 meter yang bisa merusak (terumbu karang),” imbuh Hamzah.

Baca Juga :  Arus Mudik Lancar, Pelanggaran Lalu Lintas Meningkat Selama Ops Ketupat 2024

Hamzah mengungkapkan bahwa perairan  Ambalat yang kerap kali dilakukan sasaran bagi nelayan asing dikarenakan kondisi perairan Ambalat yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang cukup besar.

Untuk mengantisipasi masuknya kembali nelayan asing, pihaknya selalu melakukan patroli di perairan tersebut, tak hanya itu koordinasi bersama dengan TNI AL juga pihaknya lakukan untuk memperketat patroli. (*)

Reporter: Endah Agustina
Editor: Matthew Gregori Nusa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *