benuanta.co.id, BULUNGAN – Keberadaan rumah sakit jiwa (RSJ) di Provinsi Kalimantan (Kaltara) sangat dibutuhkan. Pasalnya selama ini untuk penanganan orang yang memiliki gangguan kejiwaan masih dilakukan di rumah sakit umum, salah satunya rumah sakit di Tarakan.
Pengusulan RSJ inipun telah diupayakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltara kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Namun tahun ini belum mendapatkan jatah anggaran.
Kepala Dinkes Kaltara Usman menyebutkan pembangunan RSJ ini cukup prioritas namun oleh Kemenkes belum ada persetujuan, karena yang prioritas utama yang harus dipenuhi tahun ini berupa penanganan penyakit Katastropik.
“Hasil konsultasi kami ke Kementerian Kesehatan sekarang ada prioritas utama yaitu penyakit Katastropik seperti penyakit jantung, kanker dan lainnya,” ujar Usman kepada benuanta.co.id, Rabu, 29 Juni 2022.
Walaupun belum dapat di tahun ini, pihaknya tetap mengusulkan adanya pembangunan RSJ di Kaltara. Anggarannya sendiri pada pengusulan pertama sekitar Rp 200 miliar, sehingga pada pengusulan selanjutnya akan tetap sama atau bisa lebih dari usulan pertama.
“Kemarin itu sekitar Rp 200 miliar, pengusulan dilakukan oleh 6 provinsi namun yang mendapat itu Sulawesi Utara dan Riau tapi bukan pembangunan fisik baru tapi pengembangan,” jelasnya.
Usman mengatakan di Provinsi Kaltara itu pembangunan RSJ sangat diperlukan dan menjadi skala prioritas bagi provinsi ke-34 ini. Terlebih kasus orang yang mengidap kelainan jiwa cukup tinggi.
“Data kita itu mencapai 700-an orang, bisa bertambah karena juga perawatannya sangat lama baru bisa pulih kembali,” sebutnya.
Sementara ini untuk perawatan dan penanganan orang gangguan kejiwaan dilakukan di Tarakan, bangunannya berupa bangsal tempat para penderita sakit jiwa ini dirawat. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli