benuanta.co.id, NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata menggelar lomba kreasi pesisir dan pedalaman yang diikuti oleh 9 peserta di Kabupaten Nunukan pada Selasa, 28 Juni 2022.
Kepala Dinas Kabudayaan Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata, H. Junaidi mengatakan kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sempat tertunda, sebenarnya akan dilaksanakan pada bulan Februari 2022, namun terhambat karena Covid-19.
“Karena wabah tersebut sudah landai akhirnya bisa kegiatan ini digelar di Gedung Olahraga (Gor) Dwikora Nunukan. Kegiatan ini juga permintaan dari provinsi untuk persiapan hari jadi Provinsi Kalimantan Utara dan juga nantinya bisa ke tingkat nasional. Seleksi yang kami gelar ini akan mewakili Kabupaten Nunukan,” kata H. Junaidi,
Kata H. Junaidi, ini adalah tanggung jawab semua karena nilai budaya harus dilestarikan untuk diberikan semangat dan menumbuh kembangkan rasa cinta seni budaya.
Menurutnya, hampir seluruh suku yang ada di Indonesia memiliki tari tradisionalnya masing-masing. Orang jawa punya tari serimpi dan gambyong, orang bali dengan tari kecak, orang minang dengan tari piring, tari saman oleh orang aceh, tari padupa dari sulawesi selatan, tari perang dari suku dayak dan lain sebagainya.
Uniknya, tari-tarian tersebut saat ini sudah menjadi tarian universal, di mana semua orang bisa menarikannya secara bebas. Orang jawa bisa menari saman, orang aceh menari tari piring, orang dayak menari kecak dan seterusnya.
Kondisi ini menggambarkan bahwa sudah begitu cairnya hubungan kesenian dan kebudayaan di tengah-tengah masyarakat sekarang ini.
Di era tahun 90-an, seni tari mengalami perkembangan yang begitu pesat. Seni tari menjadi ekstra kurikuler dan diajarkan di sekolah-sekolah, sering digelar lomba tari di berbagai tingkatan, bahkan ada acara khusus di TVRI yang menampilkan tari-tari dari seluruh tanah air. Seiring dengan waktu, kini seni tari mulai kurang diminati.
“Anak-anak kita lebih senang bermain gadget, game, ketimbang berlatih tari. kondisi ini tentu harus menjadi perhatian kita semua, karena jika terus dibiarkan, bisa jadi anak-anak kita tidak lagi kenal dengan tari tradisionalnya masing-masing,” ujarnya.
Kegiatan lomba tari kreasi dan pedalaman yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata kali ini diharapkan bisa membangkitkan kembali minat anak-anak untuk menari.
Selain itu melalui event ini, diharapkan juga mulai bermunculan tari-tari kreasi baru yang lebih menarik dan diminati oleh masyarakat.
“Kegiatan ini hanya digelar satu hari dan langsung diumumkan siapa yang akan menjadi juara,” jelasnya.
Berdasarkan hasil musyawarah dan Keputusan Dewan juri maka pemenang lomba tari kreasi Pesisir dan Pedalaman Tahun 2022 sebagai berikut:
• Kategori Tarian dengan Instrumen Musik Mandiri
Juara 1 dari Tamengang Madang dengan Nilai 379
Juara 2 dari Budak Malay dengan Nilai 378
Juara 3 dari Kirip Suwi dengan Nilai 366
Juara Favorit Kirip Suwi
• Kategori Tarian dengan Musik Rekaman
Juara 1 dari Bebilin Taka dengan Nilai 350
Juara 2 dari Smansa Stara dengan Nilai 339
Juara 3 dari Benuanta Jaya dengan Nilai 322
Juara Favorit Peserta Intimung Taka Ulu Borneo. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Matthew Gregori Nusa