Darurat Kebakaran, Kesadaran Masyarakat Masih Rendah

“Kebakaran Bukan Ajang Hiburan Masyarakat”

benuanta.co.id, TARAKAN – Kerumunan warga di sekitar lokasi kebakaran dinilai Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PMK) Kota Tarakan masih menjadi kendala utama. Hal itu seringkali terulang ketika terjadi darurat kebakaran.

Petugas PMK yang berjibaku memberikan respon cepat, harus terhambat karena penuhnya sekeliling jalan yang cenderung menutupi lalu lintas kendaraan pemadaman api.

Seperti halnya, dengan kejadian kebakaran pada Ahad malam (26/6/2022), PMK alami kesulitan memposisikan kendaraan pemadaman tersebut. Pasalnya, kendaraan sempat diposisikan tak jauh dari radiasi api lantaran jalan utama sedang dikuasai sekumpulan warga.

Baca Juga :  Panjang Jalan Wewenang Pemkot 232.558 KM, Ini Faktor Penyebab Aspal Mudah Rusak

“Salah satu kendala kita, ketika terjadi darurat kebakaran, kesadaran masyarakat masih kurang ya. Sehingga menjadi kendala kita dalam upaya pemadaman dan pengendalian kebakaran,” ujar Kabid PMK Tarakan, H. Eko Santoso kepada benuanta.co.id, Ahad (26/6/2022).

Meski pemadaman api berhasil dilakukan petugas dalam kurun waktu setengah jam, namun ulah warga yang diduga hanya menonton kobaran api yang menghanguskan 6 bangunan itu, sama sekali tidak dibenarkan.

Baca Juga :  Kaltara Peringkat ke Dua Tertinggi soal Kekerasan Terhadap Perempuan se-Kalimantan

PMK mengimbau warga untuk tidak menutupi lalu lintas jalan PMK, sehingga upaya pengendalian api dapat segera dilakukan.

“Seharusnya posisi kendaraan kami, supaya aman harus berada di sisi sebelah jalan. Cuman karena terhalang oleh warga, sehingga kita agak kesulitan mengatur posisi kendaraan pemadam,” tambah Eko.

Sebelumnya, ketika PMK tiba di lokasi, Eko menuturkan bahwa api sudah membesar dan merata melahap bangunan-bangunan itu. Bahkan dijelaskannya, sampai-sampai radiasi apinya terdampak ke badan jalan dan kendaraan PMK.

Baca Juga :  BKP Monitoring Sapi yang Masuk ke Tarakan

“Ada 6 unit bangunan yang terbakar yaitu kios sembako, butik, kios pulsa dan bengkel. Kendalanya tadi ketika kendaraan ingin masuk, terhalang oleh warga yang menonton. Ketika kendaraan masuk, posisinya begitu dekat dengan titik api lalu kita pindahkan,” urainya.

Selain petugas pemadam gabungan, unsur TNI-POLRI pun turut memberikan pengamanan dalam proses pemadaman itu. Akhirnya, api dinyatakan padam dan keadaan kondusif pada pukul 22.45 WITA kemarin. (*)

Reporter: Kristianto Triwibowo
Editor: Matthew Gregori Nusa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *