benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Dalam rangka merekap data jumlah pemilih yang ada di Kabupaten Tana Tidung (KTT), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tana Tidung terus melakukan rekapitulasi data pemilih.
Rekapitulasi data pemilih ini biasanya dilakukan oleh KPU Tana Tidung satu bulan sekali dan per tiga bulan (Triwulan) sekali.
Namun menariknya, pada rekapitulasi pendataan jumlah pemilih triwulan ke II yang dilakukan oleh KPU Tana Tidung, ternyata terjadi pengurangan jumlah pemilih dibandingkan rekapitulasi data pemilih yang ada di triwulan I tahun 2022 ini.
“Data di triwulan pertama kita mencatat ada 16.640 pemilih yang ada di KTT, namun pendataan yang kita lakukan di triwulan kedua justru hanya ada 16.634 pemilih jadi kurang 6 pemilih,” kata ketua KPU Tana Tidung, Hendra Wahyudhi pada Selasa, 28 Juni 2022.
Hendra menambahkan, adanya pengurangan jumlah pemilih ini, lantaran adanya pemilih yang sudah dihapuskan sebagai peserta pemilu, karena sudah meninggal dunia.
“Adanya pengurangan jumlah pemilih itu, karena 6 pemilih tadi sudah dinyatakan meninggal dunia. Sehingga terikut sertaannya dalam Pemilu juga harus kita hapuskan,” ujarnya.
Menurut pria yang akrab disapa Hendra ini penghitungan ulang data pemilih ini dilakukan oleh pihak KPU, untuk menghindari adanya suara ganda yang biasanya menjadi sengketa dalam Pemilu.
“Setiap bulan dan pertiga bulan sekali memang perlu kita lakukan pendataan ulang pemilih. Tujuannya agar pemilih yang sudah meninggal tadi, tidak masuk hitungan sebagai pemilih yang biasannya dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab,” tegasnya.
Meski terjadi pengurangan jumlah pemilih, namun Hendra memprediksikan angka pemilih yang ada di KTT kemungkinan dapat kembali bertambah, mengingat masih banyaknya calon pemilih pemula, yang akan segera menjadi pemilih tetap di KTT.
“Pertambahan jumlah pemilih kita juga disebabkan oleh calon pemilih pemula, yang tidak lama lagi mendapatkan KTP dan terhitung sebagai pemilih tetap,” pungkasnya. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Matthew Gregori