benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Kondisi geografis Kabupaten Tana Tidung (KTT) yang memiliki bentangan sungai panjang dan bercabang-cabang, berpotensi menjadi pintu masuk barang-barang ilegal seperti narkotika dan barang-barang ilegal lainnya.
KTT yang memiliki banyak anak sungai juga saling terhubung dengan Daerah tetangganya seperti Kabupaten Malinau dan Nunukan.
“Malinau dan Nunukan inikan bertetangga dekat dengan Negara Malaysia, sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada banyak jalur tikus di KTT khususnya jalur sungainya,” kata Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) KTT, Kapten Laut (PM) Agus Prasetyo Budi pada Sabtu, 25 Juni 2022.
Menyadari akan potensi berbahaya itu, personel TNI AL berpangkat kapten itu pun, terus mengupayakan peningkatan keamanan pada jalur sungai yang ada di KTT dengan mengajak semua pihak bekerja sama.
“Tidak hanya dari Pemda saja, tapi dengan nelayan dan motoris speed serta petambak-petambak juga kita sertakan dalam operasi keamanan jalur Sungai ini,” ujarnya.
Selama periode tahun 2022 ini, Kapten Agus mengungkapkan pihaknya memang belum menemukan adanya kejahatan pengiriman barang ilegal yang terjadi di KTT.
Namun berkat adanya operasi peningkatan pada jalur sungai ini, pihaknya lebih leluasa bertindak sebagai pengaman jalur sungai.
“Alhamdulilah untuk di tahun ini kita belum ada menemukan peredaran barang ilegal melalui sungai,” ungkapnya lagi.
“Tapi dengan adanya operasi penjagaan sungai bersama nelayan dan motoris speedboat ini, kita lebih mudah dan cepat menangani permasalahan seperti adanya kecelakaan di sungai,” imbuhnya.
Tak hanya itu, selama operasi penjagaan jalur sungai bersama masyarakat ini dilakukan, Kapten Agus mengklaim telah berhasil mengurangi tindak kejahatan perampokan tambak yang biasa terjadi di wilayah sekitaran sungai KTT.
“Kalau dulu adalah beberapa kali terjadi, tapi selama 2 tahun ini kejahatan serupa sudah tidak pernah terjadi. Tapi bukan berarti kita harus lengah, karena penjagaan keamanan sungai harus terus kita lakukan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Matthew Gregori Nusa