Harga Cabai Kian Pedas Akibat Petani Gagal Panen

benuanta.co.id, TARAKAN – Tak hanya bawang merah, cabai juga turut berperan dalam kenaikan harga bahan pokok. Hal ini dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi beberapa waktu terakhir membuat petani cabai gagal panen sehingga berpengaruh terhadap daya jual.

Kepala Dinas Peternakan Pertanian Tanaman Pangan (Disnaktangan) Kota Tarakan, Elang Buana membenarkan hal tersebut. Produksi cabai lokal saat ini tengah menurun karena kondisi cuaca.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1956 votes

“Kita (Tarakan) ada kabar baiknya, bahwa Tarakan telah menjadi swasembada cabai, yang dapat menghasilkan 15 ton cabai per minggu, tapi agak tidak sesuai dengan kebutuhan cabai di Tarakan mencapai 9 hingga 24 ton per minggu,” ujarnya, Senin (20/6/2022).

Baca Juga :  Pengeluaran per Kapita Sebulan Daerah Perkotaan untuk Makanan Rp 817.846

Menurutnya, jumlah cabai di Tarakan bersifat fluktuatif karena masih ada beberapa yang masih mendatangkan cabai dari luar Tarakan

“Ada juga yang keluar karena Tarakan termasuk pusat perdagangan, jadi barang yg masuk dikirim keluar seperti Tana Tidung atau kabupaten lain. Yang kelebihan dibawa keluar, yang kurang masuk ke Tarakan. Kalau lombok datangnya sedikit, keluarnya banyak,” urai Elang.

Kendati lahan tani di Tarakan terbilang cukup luas, masih terdapat sebagian lahan yang belum dimanfaatkan untuk perkebunan. Menurut Elang, luas lahan pertanian di Tarakan hampir sama dengan Kabupaten Klungkung, Bali.

Baca Juga :  Pasca Hari Raya Idulfitri, Stok Sembako di Nunukan Terpantau Aman

“Kalau masyarakat Kabupaten Klungkung lebih banyak memanfaatkan lahan untuk pertanian kan,” sebutnya.

Terpisah, Ulfa salah satu pedagang cabai Pasar Tenguyun Tarakan, menuturkan stok cabai miliknya sudah kosong sejak seminggu yang lalu. Menurutnya, penjualan cabai ini pihaknya masih mendapatkan keuntungan yang sedikit.

“Modal saya itu Rp 100 ribu, tapi di jual Rp 120 ribu. Terus baru-baru ini kosong lagi, tapi nanti kalau ada cabai dari Sulawesi agak turun lagi harganya ini, karena yang naik ini asal Karungan,” tukasnya.

Baca Juga :  Berkat Gubernur Kaltara, Bandara Juwata Tarakan Dapat Extra Flight Arus Balik dari 2 Maskapai

Adapun harga cabai asal Sulawesi yakni kisaran Rp 70 hingga Rp 80 ribu per kilogram.

Di lokasi yang sama, pedagang Pasar Tenguyun Tarakan, Naomi mengatakan dirinya menjual Rp 12 hingga 13 ribu cabai per ons. Ia harus menjual cabai dengan harga demikian, lantaran modal cabai yang mencapai Rp 10 ribu per onsnya.

“Kalau dijual di bawah modal kan rugi. Jadi, ikut perkembangan pasar saja,” singkatnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *