BMKG: Durasi Puting Beliung Hampiri Tarakan Nyaris Setengah Jam, Ini Sebabnya!

benuanta.co.id, TARAKAN – Puting beliung (Water Spout) dibenarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan telah menghampiri perairan Tarakan. Hal itu santer dipantau BMKG, terjadi hampir setengah jam.

Fenomena yang terjadi pada Senin pagi (13/6/2022) pukul 08.00 WITA itu, disaksikan langsung oleh Anak Buah Kapal (ABK) dan nelayan yang beraktivitas di sekitar perairan Tarakan.

BMKG Tarakan menjelaskan, fenomena water spout ini terjadi dalam waktu hitungan menit dan singkat. Sesuai dengan Produk Citra Radar Cuaca Tarakan, terdapat awan konvektif cumulonimbus di arah Tenggara wilayah Perairan Tarakan.

Baca Juga :  Relawan ZIAP di Tarakan Gelar Nobar Timnas Indonesia Melawan China 

“Faktor penyebab adanya water spout dikarenakan adanya awan Cumulonimbus, sehingga terjadi proses sirkulasi konvektif downdraft (arus udara kebawah) dan updraft (arus udara keatas) yang menyebabkan angin kencang,” ujar Forecaster On Duty BMKG Tarakan, Nofrida Handayani Sodik kepada benuanta.co.id, siang ini.

Hasil analisis cuaca BMKG terhadap fenomena itu, menunjukkan awan Cumulonimbus terbentuk sejak pukul 08.00 WITA pagi tadi. Kemudian, awan konvektif terus tumbuh berkembang hingga pukul 08.20 WITA.

“Produk UWT jam 08.20 WITA juga menggambarkan adanya pertemuan massa udara dengan kecepatan angin mencapai 30 knots atau sekitar 15.43 meter/detik,” tambah Nofrida Handayani Sodik.

Baca Juga :  6 Kilo Sabu Dimusnahkan, Polisi Buru 2 DPO

Sebelumnya, kepada benuanta.co.id, Richard, Anak Buah Kapal (ABK) memberikan informasi diduga angin puting beliung itu terjadi di perairan Tarakan, yang tak jauh dari wilayah pesisir Kecamatan Tarakan Timur.

Fenomena tersebut sangat terpantau oleh ABK, nelayan dan warga yang bermukim di pesisir Tarakan. Kejadian ini disebutnya sekitar 08.26 WITA pagi. Tampak secara kasat mata, water spot tersebut seperti gumpalan angin dan awan yang pusarannya mulai dari di atas awan hingga ke perairan.

“Ada puting beliung di atas perairan Tarakan, lokasinya tak jauh dari dermaga Lantamal XIII Tarakan atau sekitar Sungai Mamburungan, Pamusian,” terang Richard pagi tadi.

Baca Juga :  Swiss-Belhotel Tarakan Rayakan Anniversary ke 20, Angkat Tema Karnaval

Richard memantau fenomena langka itu dari atas kapal industri tempat ia bekerja. Ia juga menyampaikan, posisinya kurang lebih berjarak 500 meter dari titik angin tersebut.(*)

Reporter: Kristianto Triwibowo

Editor: Ramli

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
{{ row.Answer_Title }} {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *