benuanta.co.id, BULUNGAN – Potensi Kalimantan Utara (Kaltara) tak hanya berbicara soal Sumber Daya Alam (SDA), namun Sumber Daya Manusia (SDM) nya juga sangat berpotensi untuk berkembang.
Terbukti saat ini, Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H., M.Hum tengah mencari dan memanggil putra putri daerah Kaltara yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk siap disekolahkan di luar negeri.
“Saya tengah mencari putra putri Kaltara sebanyak 5 orang untuk disekolahkan di Eropa,” ucap Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang kepada benuanta.co.id, Sabtu 11 Juni 2022.
Kata dia, syaratnya tidak sulit, mereka yang mendapatkan sekolah lanjutan di luar negeri adalah tamatan SMA yang nilainya sejak kelas 1, 2 dan 3 selalu rangking. Tak hanya itu yang berkesempatan adalah pelajar yang terbaik di angkatannya.
“Selain selalu rangking mulai kelas 1 sampai kelas 3, juga yang terbaik di angkatannya, itu akan kita akomodir untuk bisa dikirim ke luar negeri tahun ini,” jelasnya.
Pria berpangkat Brigadir Jenderal Polisi (Purnawirawan) itu menjelaskan, untuk anggarannya sendiri bukan berasal dari Pemerintah Provinsi Kaltara, melainkan melalui donatur ataupun sponsor.
“Uangnya bukan dari Pemprov. Akan saya carikan sponsor teman-teman saya yang punya duit. Kalau anggaran Pemprov sendiri itu kita masih terbatas,” paparnya.
Kalaupun nantinya banyak peminat, maka pihaknya akan melaksanakan seleksi dan melihat kompetensi serta bakat yang dimiliki para calon yang akan diberangkatkan.
“Tujuannya apa untuk menyiapkan sumber daya manusia untuk membangun Kaltara khususnya nanti untuk KIPI,” sebutnya.
Mantan Waka Polda Kaltara ini menuturkan, selain memberangkatkan pelajar ke luar negeri. Pemprov Kaltara juga sebelumnya telah melakukan kerjasama dengan Universitas Patria Artha (UPA), setidaknya telah disiapkan kuota 500 orang untuk kuliah dan semuanya gratis.
“Tapi sampai saat ini yang terdaftar hanya 30 an orang, coba. Padahal peluang sudah kita buka, peluang untuk meningkatkan pendidikan dan menambah tenaga ahli,” bebernya.
Terlebih di UPA setidaknya banyak pilihan diantaranya ada Fakultas Kesehatan dengan 3 jurusan yakni Kebidanan, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan sedangkan untuk Fakultas Ekonomi ada jurusan Manajemen dan Akuntansi.
“Silahkan masuk kuliah di sana, itu gratis. Sejak pertama masuk kuliah hingga selesai tidak pernah dipungut biaya,” tuturnya.
Zainal menambahkan persoalan biaya hidup itu menjadi tanggungan yang akan kuliah, pihaknya hanya menyiapkan dari segi pendidikan. Namun itu bisa diakali dengan menempati rumah keluarga ataupun asrama milik Pemprov Kaltara yang ada di Makassar.
“Kalau ada gratis kenapa harus cari yang berbayar, misalnya kalau ke Malang itu bayar dan biaya hidup juga pasti. Tapi kalau di UPA itu tinggal biaya hidup saja yang dipikirkan, kalau misalnya ada keluarga atau saudara disana maka bisa diperkecil, apalagi kita ada asrama di Makassar,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Matthew Gregori Nusa