benuanta.co.id, TARAKAN – Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel ternak sapi dan kambing di Tarakan, dinyatakan negatif oleh Balai Veteriner Banjarbaru.
Meski tak ditemukan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tarakan mengaku intens lakukan pengawasan.
Dua lokasi peternakan di Tarakan yang dilakukan pengambilan sampel darah oleh Balai Veteriner Banjarbaru membuktikan ternak tersebut tak tertular wabah PMK. Ternak sapi dan kambing yang telah diperiksa itu dinyatakan sehat.
“Hasil pemeriksaannya dinyatakan negatif. Ketika ternak dari luar masuk, pasti kita awasi. Ternak yang masuk Tarakan rata-rata dari Sulawesi yang zona hijau dari PMK seperti sapi dan kambing,” ujar Medik Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tarakan, drh. Richard AS Situmorang kepada benuanta.co.id, Sabtu (4/6/2022).
Dijelaskan drh. Richard, hingga kini yang perlu diawasi dan waspadai yakni pemasukan hewan ternak melalui jalur tidak resmi.
Kemudian juga, pihaknya menekankan daerah yang telah tertular PMK juga tidak bisa masuk ke Tarakan. Hal tersebut menurutnya telah diatur oleh Balai Karantina Pertanian sehingga tidak diizinkan.
“Kalau dari daerah yang bebas PMK itu masih bisa masuk ke Tarakan. Tetapi harus melalui prosedur dari Balai Karantina Pertanian,” sambungnya.
Pengawasan bersama unsur TNI-POLRI dan Balai Karantina Pertanian, akan terus berlangsung lantaran potensi resiko masuknya wabah PMK di Tarakan bisa saja terjadi. Hal itu karena tingginya pasokan ternak dari luar daerah.
Pihaknya mengimbau para peternak apabila ingin memasok dan mengirimkan hewan ternak harus melalui prosedur resmi dari Balai Karantina Pertanian Tarakan.
“Sampai hari ini belum ada laporan gejala PMK dari masyarakat atau peternak. Kalau memang ada gejala, langsung kita cek dan ambil sampel lalu kirimkan ke laboratorium. Sejauh ini tidak ada gejala PMK, mudahan selalu aman,” tutupnya. (*)
Reporter : Kristianto Triwibowo
Editor : Yogi Wibawa