benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Ribuan peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tunggak pembayaran iuran hinggaRp2,3 miliar.
Kepala BPJS Kesehatan KTT, Muhlisin mengatakan 2.500 peserta BPJS Kesehatan menunggak pembayaran. “Dari data terbaru ada sekitar 2.500 peserta dengan total tunggakan keseluruhan Rp 2,3 miliar,” ujar Muhlisin, Sabtu, 4 Juni 2022.
Menurut Muhlisin akibat terlalu lamanya tempo waktu masyarakat dalam menunggak pembayaran iuran BPJS kesehatan, membuat pembengkakan penunggakan terus bertambah.
“Bahkan ada yang dari tahun 2014 sampai sekarang hanya bayar dua kali saja. Makanya tidak heran jika angka nominal penunggakan sampai Rp 2,3 miliar. Masyarakatnya nunggak hingga bertahun-tahun lamanya,” ujarnya.
Faktor yang menyebabkan masyarakat terus menunggak pembayaran iuran BPJS kesehatan seperti susahnya akses untuk melakukan pembayaran hingga kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk membayar iuran.
“Kalau pembayaran sekarang bisa melalui mobile banking yang bisa mempermudah masyarakat, kecuali mungkin masyarakat yang masih gaptek atau yang tinggal di wilayah terpencil,” ucapnya.
“Kebanyakan masyarakat juga sengaja menunggak karena dirinya merasa sehat dan sengaja tidak membayar iuran karena dianggap belum butuh pelayanan BPJS kesehatan, padahal itu cara berpikir yang salah,” tegasnya.
Meski pembayaran BPJS yang tertunggak bisa dicicil atau langsung dibayar ketika diperlukan tapi Muhlisin menambahkan hal itu tidak seharusnya dilakukan oleh masyarakat. Pasalnya bisa merepotkan masyarakat sendiri.
“Kalau tidak ada tunggakan masyarakat langsung bisa menikmati pelayanan BPJS Kesehatan ini tapi kalau menunggak kan tidak bisa langsung digunakan, karena adanya beberapa administrasi yang harus diurus. Makanya saya harap masyarakat bisa peka terkai hal ini,” pungkasnya.(*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli