Kenali Gejala Penyakit Hidrosefalus Terhadap Anak Sejak Dini

benuanta.co.id, NUNUKAN – Masih ingat dengan balita Aisyah penderita penyakit Hidrosefalus, Baltia dua tahun itu sempat dirawat di RSUD dr Jusuf SK Tarakan dan tak berselang lama dinyatakan meninggal dunia. Bagaimana balita Aisyah bisa mengidap penyakit tersebut dan kenali gejalanya sejak dini.

Ernawati (23) ibu dari Aisyah menjelaskan anaknya menderita Hidrosefalus sejak sejak lahir, yakni bagian kepala Aisyah mengalami pembesaran yang tidak wajar. Ernawati berkisah sempat putus asa dan pasrah terhadap penyakit yang diidap mendiang anaknya.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1554 votes

Bidan Daningtyas Rhina Pawitri, Amd, Keb menjelaskan hidrosefalus merupakan penyakit penumpukan cairan di rongga kepal bagian otak sehingga meningkatkan tekanan kepada otak bayi yang bisa membuat kepala menjadi membesar dari ukuran normal. Namun begitu, cairan otak ini merupakan bagian penting yakni untuk melindungi otak dari cedera.

Baca Juga :  Dokter: Tidur yang Baik Hanya Memerlukan Waktu Awal 5-15 Menit

Hidrosefalus juga dapat dialami orang dewasa dengan terpapar gejala sakit kepala yang luar biasa. Ini terjadi ketika produksi dan penyerapan cairan otak tidak lagi seimbang, sehingga bisa menimbulkan cairan terlalu berlebihan sehingga terjadi tekanan kepada kepala akibatnya aliran tersumbat.

“Hidrosefalus terjadi kepada bayi saat proses persalinan, atau beberapa saat di lahirkan yang sering terjadi di kelahiran bayi yang belum cukup bulan. Sehingga perkembangan otak belakang itu tidak lagi normal, termasuk infeksi selama kehamilan juga bisa menyebabkan hidrosefalus kepada anak,” kata Rhina kepada benuanta.co.id pada Selasa, 31 Mei 2022.

Baca Juga :  Setelah Melahirkan, Penting Cek Kekuatan Otot Dasar Panggul

Bagaimana ciri-cirinya?

Para orangtua perl mengetahu ciri-ciri hidrosefalus jika terjadi kepada anak atau orang di sekitar. Lingkaran kepala anak akan terlihat membesar dari ukuran biasanya. Anak yang mengalami penyakit ini biasanya akan rewel, mudah mengantuk, tidak mau menyusui, sering muntah, pertumbuhan anak terhambat, terkadang anak mengalami kejang.

“Hidrosefalus ini juga tidak dapat segera ditangani, tapi dia bisa menggangu pertumbuhan pada anak baik fisik maupun intelektual,” ujar Rhina.

Baca Juga :  Setelah Melahirkan, Penting Cek Kekuatan Otot Dasar Panggul

Para orangtua patut menjaa kesehatan secara berkala, terlebih ibu hamil untuk lebih rutin melakukan pemeriksaan kandungan. Begitu juga pasca melahirkan diharuskan menjaga asupan nutrisi kepada bayi. (*)

Reporter : Darmawan

Editor : Nicky Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *