Tarakan dan Nunukan Sudah Beralih ke TV Digital Tahap 1

benuanta.co.id, TARAKAN – Analog Switch off (ASO) kini sudah mulai diterapkan untuk tahap satu di Kalimantan Utara (Kaltara). Penerapan ini ternyata sudah sejak 30 April 2022 lalu.

Dengan diterapkannya ASO ini artinya masyarakat tidak lagi dapat menonton siaran televisi dengan perangkat TV analog. Karena itu, siaran televisi akan beralih ke penyiaran TV digital.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2003 votes

Kepala Loka Monitor SFR Tanjung Selor, Indra Sofany menjelaskan terdapat 5 penyelenggara mux untuk di Kota Tarakan. Namun saat ini pemerintah masih memberikan toleransi terhadap penyebaran Set Top Box (STB) yang belum merata.

“Penyerahan STB itu dari Kominfo pusat sudah bekerja sama dengan dinas sosial di daerah, kalau dari Loka hanya sisi teknisnya saja,” ucapnya.

Terkhusus untuk masyarakat yang kurang mampu nantinya juga akan mendapatkan penyebaran STB dari pemerintah.

“Jadi ada jatah nanti Tarakan berapa Nunukan berapa gitu, tapi itu pendistribusian dari Jakarta langsung kita hanya dari sisi teknisnya saja,” ucap Indra.

Diketahui, daerah di Kaltara yang sudah menerapkan ASO tahap 1 antara lain Kota Tarakan dan Kabupaten Nunukan. Sedangkan untuk Bulungan, Kabupaten Tana Tidung dan Malinau menunggu tahapan selanjutnya.

“Kalau data penerima STB untuk yang masyarakat kurang mampu itu memang sudah dibantu, kalau untuk menengah ke atas silahkan membeli di toko-toko online itu sudah tersedia. Harganya kisaran Rp 150 sampai Rp 250. Ini dijual bebas juga dan sudah bersertifikasi,” terangnya.

Sementara itu, Wali Kota Tarakan dr Khairul, M.Kes menjelaskan kesiapan daerah untuk peralihan ke TV digital sudah cukup memadai. Karena tidak seluruh daerah dipilih untuk dapat peralihan ke TV digital.

“Ya untuk migrasi ke TV digital kan tidak semua daerah, sehingga dianggap ke daerah yang cukup kuat cukup baik infrastruktur digitalnya itulah yang dimulai,” jelasnya.

Ia menyebut Kota Tarakan sangat siap menghadapi peralihan tersebut. Seiring berjalannya waktu nantinya juga akan ada sosialisasi yang akan diberikan ke masyarakat.

“Kalau nanti tinggal sosialisasi aja ke masyarakat kita, kalau sekarang kan digital yang model lama, bukan smart TV maka dia harus ada penguat atau receivernya kan,” tutupnya. (*)

Reporter : Endah Agustina

Editor : Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *