Sejumlah Desa di Nunukan Darurat Bencana Banjir, Perlu Perhatian Serius

benuanta.co.id, NUNUKAN – Kepala Badan Pelaksana BPBD Nunukan, Arief Budiman menyampaikan banjir terjadi sejak Jumat (20/5) di 3 titik wilayah yakni Lumbis Ogong, Lumbis pensiangan dan Lumbis Hulu. Khusus wilayah Lumbis banjir terjadi sejak hari Sabtu (21/5).

Banjir makin meluas mulai ke wilayah Sembakung Atulai dan Sembakung pada Senin 23 Mei 2020. Sampai saat ini banjir di dua wilayah ini menjadi yang terparah.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2018 votes

“Di Kecamatan Sembakung ada 7 desa, 364 KK dengan 314 rumah dan ada 1208 jiwa yang terdampak. Untuk Sembakung Atulai ada 10 Desa, 317 rumah, 326 KK dengan jiwa 1212 yang terdampak banjir,” kata Arief, Kamis (26/5/2022)

Baca Juga :  Antisipasi Kecelakaan Berlayar, Dishub Nunukan Batasi Jam Penyebrangan

“Jadi total ada 17 Desa, 631 rumah, 690 KK, dengan jiwa 2.420 yang terdampak banjir. Ketinggian air di Kecamatan Sembakung saat ini 5,2 meter di atas batas normal 3 meter itu berarti ada peningkatan sekitar 2,2 m dari kondisi normal,” jelasnya.

Arif mengungkapkan dalam tahun ini sudah 3 kali terjadi banjir di wilayah tersebut mulai dari bulan Januari, Maret dan di bulan Mei. Namun untuk wilayah Sembakung banjir terparah di bulan ini yang disebabkan banjir kiriman dari Malaysia di tambah lagi curah hujan yang tinggi.

Baca Juga :  Interkoneksi Enam Unit Mesin Pembangkit Baru, PLN Nunukan Lakukan Pemadaman Listrik Bergilir

“BPDB sudah menyiapkan 2 titik tempat pengungsian warga dengan jumlah pengungsi saat ini ada 20 KK dengan 448 jiwa. Sebagian masyarakat masih tetap bertahan di rumah masing-masing,” ungkapnya.

BPBD Nunukan menilai banjir di Nunukan perlu penanganan serius oleh pemerintah di daerah termasuk perhatian Pemprov Kaltara. Selama ini pemerintah sudah mengalokasi warga di Sembakung ke wilayah yang lebih tinggi, namun masih banyak warga yang tetap bertahan sehingga kita perlu memberikan pemahaman kepada mereka agar mau di alokasi.

“Solusi dari kami pembuatan kanal atau pembuangan air untuk mempercepat keluarnya air ke sungai-sungai terdekat karena kalau tidak ada kanal wilayah Sembakung akan lebih lama tergenang banjir,” imbuhnya.

Baca Juga :  267 Pelanggaran Selama Ops Ketupat Kayan di Nunukan

“Hasil rapat yang kita lakukan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan status banjir menjadi darurat bencana,” pungkasnya.

Wakil Bupati Nunukan Hanafiah menyampaikan dengan ditetapkannya status banjir darurat bencana pemda akan menggelontorkan dana untuk penanganan dampak banjir di Nunukan.

“Banjir kali ini jauh lebih besar dibandingkan banjir yang dulu pernah kita tetapkan statusnya sebagai Sangat darurat. Desa Atap Kecamatan Sembakung itu biasanya aspal tidak tergenang sekarang sudah tergenang banjir,” ujar Hanafiah.(*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *