BMKG Wilayah IV Makassar Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem

Makassar – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem menyusul hujan dengan intensitas lebat hingga sedang melanda sejumlah wilayah Sulawesi Selatan dan sekitarnya.

“Sudah dikeluarkan peringatan dini sejak siang tadi. Masa berlaku pukul 15.50 Wita sampai 18.00 Wita di wilayah Sulsel dan sekitarnya,” kata Forecaster, Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Asriani Idrus, di Makassar, Kamis malam.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2022 votes

Hujan dengan intensitas lebat hingga sedang disertai petir dan angin kencang berlangsung sejak pukul 15.50 Wita di Kabupaten Jeneponto, sebagian wilayah Kabupaten Bone, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan.

Hujan lebat hingga sedang dapat meluas ke sebagian wilayah Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Takalar, Kabupaten Gowa, sebagian wilayah Kabupaten Barru hingga Kota Makassar. Kondisi hujan diperkirakan masih berlangsung hingga pukul 18.00 Wita.

Saat ditanyakan mengapa hujan masih terjadi di tengah peralihan musim hujan ke kemarau, Asriani menjelaskan, dari analisis sementara, terdapat beberapa faktor yang dapat memicu kondisi saat ini.

“Pertama, kondisi suhu muka laut di Selat Makassar bagian selatan yang hangat antara 30-31 derajat Celsius. Dan jika dibandingkan dengan rata-ratanya, suhu di atas lebih hangat kurang lebih 1,5 sampai 2,0 derajat,” katanya.

Selain itu, faktor kedua terdapat belokan angin di Selat Makassar sehingga terjadi perlambatan massa udara di atas wilayah Sulsel. Faktor ketiga, dari skala regional, terpantau gelombang Ekuatorial Rossby yang aktif di wilayah Sulawesi.

Gelombang ekuatorial rossby, ujar Asriani, suatu fenomena gelombang atmosfer yang terjadi di fluida (atmosfer/lautan) yang berotasi secara berpasangan.

Gelombang ini bergerak ke arah barat di sekitar ekuator sehingga, gelombang rossby dapat menyebabkan wilayah yang dilalui berpotensi meningkat pertumbuhan awan konvektif (penghujan) seperti cumulonimbus.

“Ketiga faktor tersebut bersinergi sehingga meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan di Sulawesi Selatan khususnya bagian barat,” katanya.

Dari pantauan, hujan deras yang mengguyur Kota Makassar dan sekitarnya sejak sore tadi, menimbulkan genangan air pada sejumlah lokasi, maupun jalan protokol, namun tidak menyebabkan banjir.****

 

Sumber : Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *