benuanta.co.id, BULUNGAN – Sebagai tindak lanjur pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Kabupaten Bulungan khususnya pembangunan Pembangunan Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kecamatan Peso, Yayasan Pioner Bulungan melakukan Focus Group Discussion (FGD) pada Selasa, 24 Mei 2022.
Kegiatan itu menghadirkan beberapa narasumber di antaranya Ketua DPRD Kaltara, Albertus Stefanus Marianus Baya dan Manajer Operasional PT Kayan Hydro Energy (KHE), Khaeroni serta kepala desa yang ada di wilayah hulu Sungai Kayan di Kecamatan Peso.
Ketua DPRD Kaltara Albertus Stefanus Marianus Baya mengatakan selama ini belum tergambarkan secara jelas sejauh mana progres pembangunan PLTA. Sehingga pihaknya memanggil pihak-pihak yang dapat memberikan penjelasan salah satunya pihak PT KHE.
“Pemanggilan PT KHE itu sudah menjadi agenda kita bersama Komisi I dan III untuk mengetahuinya lebih detail sejauh mana progresnya,” ucap Albertus kepada benuanta.co.id, Selasa 24 Mei 2022.
Kata dia, sampai saat ini belum banyak yang tahu tentang informasi pembangunan PLTA di Peso. Ternyata di wilayah itu akan dibangun sebanyak 5 bendungan bahkan akan ditambah 2 sehingga total akan ada 7 bendungan.
“Karena tidak banyak informasi, maka ini kami akan menggali lebih jauh,” bebernya.
Diketahui izin lokasi PT KHE telah berakhir di tanggal 23 Februari 2022 dan tidak ada diperpanjang dari Pemerintah Kabupaten Bulungan. Namun sejauh ini, PT KHE sudah mengantongi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk Bendungan I belum lama ini.
Dengan IPPKH yang sudah didapat, pengerjaan konstruksi untuk Bendungan I yang investasinya sekitar US$ 2,8 miliar ini direncanakan di mulai tahun 2022 dengan target operasi komersial alias commercial operation date (COD) di tahun 2026. Sebelum IPPKH keluar, KHE sudah melakukan pekerjaan pra konstruksi persiapan pembukaan jalan dan sebagainya di luar kawasan yang memerlukan IPPKH.
“Jadi di lapangan sekarang ada kegiatan land clearing dan pembukaan jalan, progres terakhir itu sudah dapat 500 meter itu seminggu lalu untuk badan jalannya, dengan rencana 4,2 kilometer,” ujar Manajer Operasional PT KHE, Khaeroni.
Kemudian kedua tengah melakukan land clearing di wilayah Tugu 5 untuk infrastruktur. Kemudian tengah diupayakan untuk permohonan izin peledakan, di mana rekomendasi dari Polres Bulungan dan Polda Kaltara telah selesai.
“Sekarang tengah proses izin penggunaan dan pembelian bahan peledak di Mabes Polri itu selesai di Juni, maka di Juli sudah melakukan peledakan jalan yang menuju bendungan. Peledakan itu bisa makan waktu 6 bulanan,” tutupnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor : Yogi Wibawa