DP3A: Peran Orang Tua Sangat Penting Cegah Kasus Pelecehan Anak

benuanta.co.id, NUNUKAN – Kasus pelecehan seksual yang dialami oleh seorang pelajar pria R (16) dengan S (43) wanita yang diduga PSK ini menarik perhatian sejumlah kalangan.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Nunukan,Faridah Aryani mengungkapkan kasus pelecehan seksual kepada remaja pria yang dilakukan oleh wanita, merupakan kasus pertama yang pernah terjadi pada anak di Kabupaten Nunukan.

“Kita sangat menyayangkan perlakuan dari pelaku, harusnya wanita ini dengan umur yang sudah 43 tahun harusnya dia yang melindungi anak tersebut dari pornografi bukannya malah menjerumuskan dan melecehkan anak tersebut,” ungkap Faridah kepada benuanta.co.id, Selasa (24/5/2022)

Baca Juga :  KRI Tawau Soroti Tantangan Pendidikan Anak PMI di Ladang Sabah

“Anak ini tinggal di asrama, berkenalan dengan pelaku melalui tik tok hingga terjadi lah kasus ini. Kita dapat laporan kalau anak ini sering keluar asrama bertemu pelaku, kemudian sakit jadi dilaporkan ke kita dan langsung kita rujuk ke RSUD bersama tim perlindungan anak” bebernya.

Setiap kasus pelecehan yang korbannya masih di bawah umur pasti akan dilarikan ke psikiater. Hal tersebut juga dilakukan karena mendapat informasi kalau pelakunya merupakan mantan PSK.

Baca Juga :  Masyarakat Krayan Selatan Gotong Royong Perbaiki Landasan Pacu Bandara Long Layu

Selain itu, Faridah mengimbau kepada remaja-remaja saat ini agar lebih waspada serta harus pintar memilih dan memilah dalam menggunakan media sosial.

“Apa lagi remaja-remaja di masa pubertas, rasa ingin tahunya akan sesuatu itu besar sekali. Saat menggunakan medsos harus hindari yang berbau pornografi. Peran orang tua dalam mengawasi anak sangat dibutuhkan, khususnya orang tua PMI yang anaknya bersekolah di sini (Nunukan) harusnya bisa mengawasi lewat guru BP maupun pembina asrama tempat anak mereka tinggal, orang tua tidak boleh langsung percaya saat ada yang mengatakan ingin manjadi anak angkat,” tegasnya.

Baca Juga :  Sosok Kartini Masa Kini di Dunia Politik, Arpiah Ingin Terus Perjuangkan Kesetaraan Hak Perempuan 

Asrama tempat anak PMI perlu gencar dilakukan sosialisasi, serta kepada semua remaja usia dini untuk diperkenalkan alat reproduksi, kehidupan remaja serta dampak negatif dari pornografi.

“Saya menitip kepada orang tua, guru untuk dapat lebih mengawasi dan memberikan pemahaman yang baik pada anak-anak. Khususnya anak-anak sendiri dengan adanya kasus seperti ini saat menggunakan medsos untuk menghindari yang bersifat pornografi.” Tutupnya. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Matthew Gregori Nusa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *