Mortir Daya Ledak Radius 5000 Meter Ditemukan di Juata Kerikil

benuanta.co.id, TARAKAN – Warga RT 11 Juata Kerikil dihebohkan dengan penemuan sebuah bom yang diduga peninggalan sejarah perang dunia kedua. Penemuan bom jenis mortir ini diawali dengan warga yang tengah melakukan penggalian lahan 22 Mei 2022 sore kemarin. Saat melakukan penggalian tanah tiba-tiba ia mendengar bahwa ada bom yang ditemukan.

“Awalnya kita gali tanah tiba-tiba longsor, kemudian operator saya manggil nanya itu bom atau apa, terus kita lihat sambil bersih-bersih kan ya ternyata bom ini,” bebernya, Senin (23/5/2022).

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1588 votes

Setelahnya pihaknya langsung melaporkan kejadian ini ke Brimob dan diarahkan untuk menuju Polres Tarakan Utara.

Baca Juga :  DKP Kaltara Tes Kandungan Formalin pada Ikan di Tiga Pasar Tradisional Tarakan

“Kita evakuasi bomnya tadi itu pakai loader, tumpuk tanah dulu baru dipindahkan ke tempat aman. Ini baru pertama kali (ditemukan) makanya kami juga takut kalau sampai salah pindahkan malah meledak awalnya kita khawatir juga awalnya karena melorot sekitar 20 meter dari atas,” jelas Jator.

Bom jenis mortir ini baru di evakuasi pada siang tadi sekitar pukul 13.30 oleh Tim Detasemen Gegana Brimob Polda Kaltara.

Sementara itu, Pejabat Sementara Panit Jibom Detasemen Gegana Sat Brimobda Polda Kaltara, Bripka Budiono menuturkan berat dari bom ini sekitar 500 kilogram dengan panjang sekitar 1 meter. Bom tersebut juga memiliki radius ledakan hingga 5 kilometer.

Baca Juga :  Basarnas Siagakan Alutsista Jelang Cuti Lebaran

“Yang ditemukan warga ini jenis mortir, ini dilemparkan lewat pesawat udara. Sebenarnya bom jenis ini ada ekornya sebagai penyeimbang, tapi sepertinya sudah putus dan tidak ada saat ditemukan,” urainya.

Ia melanjutkan bahwa bom bekas militer tidak memiliki kadaluwarsa. Meskipun sudah tampak mati namun bom tersebut masih aktif.

Ia menambahkan, bukit atau gunung dulunya merupakan lokasi bertahan para prajurit saat terjadi perang dunia kedua di Tarakan. Tak heran, jika kebanyakan jenis bom militer sering ditemukan warga.

“Sebelumnya itu di Kelurahan Sebengkok, ditemukan pekerja saat sedang menggeruk lahan untuk pembuatan kanal dan kemudian di tahun 2011 di Jalan Gunung Latimojong, Kelurahan Kampung Enam,” tambahnya.

Baca Juga :  Disnakertrans Tarakan Buka Posko Pengaduan Masalah THR

Terpisah, Kapolsek Tarakan Utara, AKP Kistaya mengimbau agar masyarakat yang menemukan bom militer untuk segera melaporkan ke aparat dan tidak bertindak sendirian.

“Kalau di Tarakan Utara sendiri, sudah ketiga kalinya mendapati bom militer, semuanya di evakuasi dan dibawa ke tempat aman. Kalau yang bom mortir ini ditemukan kemarin sore sudah menjelang malam. Jadi, baru hari ini di evakuasi. Jangan sampai juga dipindahkan sendiri, itu bahaya, jadi menunggu Brimob,” pungkasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *