Dua Korban Tabrakan Speedboat di Tarakan Ditemukan Meninggal Dunia

benuanta.co.id, TARAKAN – Setelah 3 hari tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap korban Rapik dan Fahri, siang ini telah membuahkan hasil. Kedua korban merupakan korban tubrukan speedboat 40 PK dengan SB 278 Express pada 16 Mei 2022 di perairan Tarakan dekat pelabuhan Tengkayu/SDF.

Keduanya korban ditemukan di perairan Pulau Sadau dan langsung dievakuasi ke Pelabuhan Malundung.

Berdasarkan pantauan benuanta.co.id di lapangan, puluhan speedboat dan ratusan warga juga turut membantu pencarian.

Tim SAR gabungan dalam pencarian korban.

Informasi berhasil dihimpun awak media, awalnya korban Fahri lebih dulu ditemukan sekitar pukul 10.40 Wita setelah itu baru menyusul 30 menit setelahnya korban Rapik.

Baca Juga :  UBT Rencana Realisasi Prodi Teknik Pertambangan, Dorong Putra Daerah Kelola SDA

Kepala Basarnas Tarakan melalui Kepala Seksi Operasi Basarnas Tarakan, Dede Hariana menuturkan, kedua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

“Korban Fahri ditemukan 2,5 neutical mile dari LKP, korban langsung dibawa ke rumah duka,” jelas Dede.

Sementara korban Rapik ditemukan pada 11.10 Wita pada jarak dari lokasi awal tenggelam sekitar 2,7 NM.

“Korban kedua juga langsung dibawa ke rumah duka. Dengan ditemukan semua korban maka unsur SAR gabungan ditutup,” ujar Dede dalam siaran persnya siang ini.

Baca Juga :  Cerita Peserta UTBK SNPMB di UBT, Mulai Warga Kaltara hingga Negeri Jiran Ikut Seleksi

Salah satu warga yang turut membantu dalam pencarian, menyatakan sekitar puluhan speedboat milik masyarakat bersama Tim SAR telah menemukan kedua korban.

“Ya benar sudah ditemukan. Kami bersama keluarga, kerabat dan petugas Tim SAR menemukan kedua jenazah itu tak berjauhan di sekitaran perairan bakau perikanan, belum sampai Pulau Sadau. Pertama satu jenazah Fahri didapat, selanjutnya jenazah Rapik ditemukan,” ujar Ripaldi.

Ripaldi yang juga turut menyaksikan kejadian tubrukan speedboat beberapa hari lalu, sejak pagi tadi turut membantu operasi SAR dengan mengelilingi perairan Tarakan.

Baca Juga :  Tumpukan Sampah di Pesisir Amal Tak Ada Obat

“Banyak speedboat yang ikut mencari. Kami mengitari perairan Tanjung Pasir terus lanjut ke daerah perikanan, intinya semua perairan Tarakan kita telusuri. Lokasi penemuannya tidak jauh dari kapal ponton di sekitar perairan perikanan,” tambah mahasiswa Universitas Borneo Tarakan itu.

“Mereka sore itu baru pulang dari tambak pas kejadian tabrakan speedboat. Pamannya yang motoris selamat, tapi sampai sekarang masih belum pulih,” tutupnya.(*) 

Reporter: Endah Agustina/Kristianto

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *