Begini Tips agar Ternak Aman dari PMK, Simak Penjelasannya

benuanta.co.id, TARAKAN – Balai Veteriner Banjarbaru mengimbau peternak hewan untuk pro aktif mencegah masuknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Peternak perlu memahami langkah pencegahan PMK sesegera mungkin, pasalnya penularan penyakit hewan tersebut terbilang cepat.

Pencegahan masuknya penyakit tersebut, dimulai dari upaya menjaga sterilisasi kandang, lalu lintas hewan dan kesehatan hewan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2127 votes

“Agar hewan-hewan tidak mudah tertular,
perlu dilakukan biosecurity. Maksudnya pergerakan manusia atau peternak dari satu kandang ke kandang lain harus di kurangi. Kalaupun tidak bisa, perlu diberikan bak desinfeksi sehingga ketika keluar masuk kandang alas kaki peternak bersih dan virusnya mati,” ujar Medic Veteriner Balai Veteriner Banjarbaru, Drh. Ichwan Yuniarto, Sabtu (14/5/2022).

Dokter hewan itu menenangkan agar setiap kandang ternak seperti sapi, kambing, domba dan babi memiliki bak desinfeksi sehingga setiap keluar masuk kandang, kaki peternak di celup di bak tersebut.

Baca Juga : 

 

Medic Veteriner Balai Veteriner Banjarbaru tersebut pun menjelaskan untuk penanggulangan awal atau menekan penyebaran awal PMK, sebaiknya hewan ternak disendirikan atau karantina.

Lebih lanjut, ketersediaan suplemen dan obat-obatan guna menunjang kesehatan hewan ternak, pihaknya telah bekerjasama dengan dinas setempat.

“Kalau ada laporan yang mengarah ke PMK, segera laporkan ke petugas setempat nanti segera dilakukan penanganan,” tambah Drh. Ichwan.

Sementara itu, kalangan peternak kambing di Tarakan akui terdapat kekhawatiran dari merebaknya PMK di sejumlah wilayah di Indonesia. Namun dijelaskan Ketua Kelompok Tani Flora dan Fauna, Sri Darmawan, pihaknya telah mengambil langkah antisipasi dan selalu mengikuti pendampingan dari pemerintah.

Kelompok tani yang bertempat di RT 1 Kelurahan Juata Permai ini, pun kerap menjalankan biosecurity kepada puluhan ekor kambing yang ia ternak.

“Antisipasinya melalui sanitasi kandang, pembersihan dan pemberian antibiotik di kandang itu, paling tidak dapat mencegah masuknya penyakit itu atau mudah-mudahan tidak ada,” urai Darmawan.

Reporter : Kristianto Triwibowo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *