benuanta.co.id, TARAKAN – Menjelang Idul Adha beberapa bulan kedepan, peternak lokal meminta pemerintah dan pihak yang berwenang mengawasi penuh keluar masuknya hewan ternak di Tarakan. Momen itu ditakutkan peternak akan menularkan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke Tarakan.
Berbagai upaya pencegahan, telah dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Tarakan dan Balai Veteriner Banjarbaru melalui pemeriksaan kesehatan hewan ternak di seputaran Kaltara.
Namun tentunya, harapan peternak pengawasan dari pemerintah tetap ditingkatkan melalui pintu masuk. Hal itu dilontarkan langsung Sekretaris Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Tarakan, Sri Darmawan.
“Menjelang Idul Adha, yang kita khawatirkan itu kambing yang datang dari luar, itu harus dikontrol. Khawatirnya dia nanti menulari kambing-kambing yang ada di Tarakan,” ujar Sri Darmawan kepada benuanta.co.id, Sabtu (14/5/2022).
Para peternak pun kata Darmawan, sangat memerlukan perhatian pemerintah seperti penyuluhan dan sosialisasi tentang penyakit ini, supaya peternak dapat mengantisipasi kendala-kendala ke depan di usaha peternakan.
Sementara itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara memastikan hewan ternak yang masuk dari Jawa Timur, Aceh dan Kalimantan Tengah atau daerah terjangkit PMK dalam 2 bulan terakhir, tengah diwaspadai oleh pihaknya melalui pengecekan sampel di laboratorium bersama Balai Veteriner Banjarbaru.
Bahkan, apabila hasil pemeriksaan sampel di laboratorium membuktikan terkonfirmasi PMK, maka pasokan hewan ternak dari ketiga daerah itu akan dihentikan di Kaltara.
“Yang kita pantau ini sapi, kambing dan kerbau kalau ada dari dua bulan terakhir. Nanti setiap minggu kita akan lakukan pengecekan terhadap ternak dan melihat hasilnya,” ucap Kepala Seksi Kesehatan Hewan DRH. Supardi itu. (*)
Reporter: Kristianto Triwibowo
Editor: Matthew Gregori Nusa