Wabup Nunukan Hanafiah Hadir FGD Bilateral Indonesia-Prancis di Bali

benuanta.co.id, NUNUKAN – Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah, SE.,M.Si, menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Bilateral Indonesia-Prancis yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Kegiatan ini diikuti 10 Kabupaten dan Kota dari seluruh Indonesia, termasuk Pemkab Nunukan.

FGD itu digelar di Hilton Bali Resort, dengan mengusung tema Membangun Ketahanan Maritim Indonesia di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Terluar.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2018 votes

Dalam FGD H. Hanafiah menyampaikan tentang perkembangan perikanan dan rencana pembangunan industri perikanan di Kabupaten Nunukan.

Baca Juga :  ASN Nunukan Diimbau Tidak Menambah Libur Lebaran

Saat itu H. Hanafiah menyampaikan potensi perikanan, permasalahan dan isu strategis pengembangan perikanan, komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong pembangunan perikanan, serta permasalahan lintas sektor dalam pengembangan perikanan.

“Kami menyampaikan isu strategis pengembangan perikanan, seperti saat ini rumput laut, yang juga membawa perubahan bagi masyarakat, dan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata H. Hanafiah, Ahad (15/5/2022).

Baca Juga :  ASN Nunukan Diimbau Tidak Menambah Libur Lebaran

Perlu diketahui bahwa ketahanan maritim Indonesia erat kaitannya dengan tata kelola maritim dengan berbagai dimensi fisik, ekologi, sistem pendukung, dan manusia di wilayah pesisir dan pulau pulau terluar. Oleh karena itu, pembangunan maritim Indonesia tidak hanya akan dicapai secara konkret di sektor kelautan dan pesisir, tetapi perlu upaya terintegrasi dari berbagai pemangku kepentingan di sektor maritim.

Terkait diskusi bersama Prancis, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi berpendapat bahwa Prancis memiliki pengalaman dalam mengelola pulau – pulau dan wilayah pesisir yang relatif kecil di wilayah Pasifik Selatan, salah satunya France Polynesia, pemanfaatan sumber daya dari pulau pulau terpencil di pasifik selatan dimanfaatkan dengan pengembangan pariwisata dengan dukungan dan akses yang memadai (terdapat bandara di masing masing gugusan pulau) serta dukungan lainnya. Oleh sebab itu Prancis dipandang dapat membagi pengetahuan terkait pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pulau terpencil. (*)

Baca Juga :  ASN Nunukan Diimbau Tidak Menambah Libur Lebaran

Reporter: Darmawan

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *