PT Benuanta Kaltara Jaya Paparkan Modal yang Diterima ke Polda Kaltara

benuanta.co.id, BULUNGAN – Guna memperjelas masalah yang ada, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kaltara meminta klarifikasi ke beberapa pihak. Salah satunya  milik Pemerintah Provinsi Kaltara yakni PT Benuanta Kaltara Jaya (Perseroda)

Komisaris PT Benuanta Kaltara Jaya, Dr Arif Jauhar Tontowi mengatakan telah menjalani pemeriksaan. Didalam surat yang diterimanya berupa klarifikasi penyertaan modal pada PT Benuanta Kaltara Jaya sejak tahun 2019 sampai 2021.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1586 votes

“Jadi saat diperiksa saya tidak ditanyakan terlalu jauh. Pemeriksaannya masih formal itu tentang pengangkatan, peraturan bahkan saya tanyakan ini masalahnya apa sih,” ucap Arif Jauhar Tontowi kepada benuanta.co.id, Selasa 10 Mei 2022.

Baca Juga :  Dishub Kaltara Laksanakan Kegiatan Inspeksi Keselamatan Kendaraan Bermotor

“Katanya ada laporan masyarakat jadi kita diminta klarifikasi, tapi kami tidak diinformasikan apa yang dilaporkan. Saya juga tidak tahu masalahnya,” sambungnya.

Dia mengatakan di tahun 2019 lalu, PT BKJ telah mendapatkan penyertaan modal sebesar Rp 2,5 miliar, tahun 2020 sebesar Rp 1,5 miliar dan diakhir 2021 sebanyak Rp 1 miliar. Modal itu sendiri diperuntukkan ke beberapa kegiatan diantaranya properti, konstruksi dan perdagangan umum.

Baca Juga :  386 PMI Bermasalah Dipulangkan dari Malaysia ke Nunukan 

“Itu kita diberikan 3 kali sehingga total penyertaan modal kita sebesar Rp 5 miliar,” sebutnya.

Kemudian anggaran yang dikelola lainnya adalah dana hibah dari Pemprov Kaltara sebanyak Rp 4 miliar pada tahun 2021, yang digunakan untuk proyek pembangunan pengolahan limbah B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Kalau itu nanti dibangun pengolahan limbah atau insinerator, ini perlu dana pendamping beli tanahnya melakukan Amdal dan infrastruktur inilah yang dibantu Pemprov Kaltara,” tuturnya.

Baca Juga :  MUI Minta Aparat Tak Ragu Tindak THM yang Nekat Buka Selama Ramadan

Arif Jauhar Tontowi menambahkan untuk profit selama ini terdapat di tahun 2021 sebesar Rp 700 juta lebih yang berasal dari bidang konstruksi. (*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Matthew Gregori Nusa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *