Aliran Dana Hasbudi ke Pangkat Bintang? Ini Kata Kapolda

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Arus aliran dana dugaan dari bisnis ilegal milik polisi muda yakni Briptu Hasbudi (HSB) masih terus menjadi pertanyaan besar di masyarakat. Pasalnya, berdasarkan informasi yang beredar, penerima dana tersebut digadang-gadang mengarah ke pejabat tersohor di Kaltara yang memiliki pangkat bintang.

Tidak hanya sejumlah aliran dana, namun terdapat pula rumah yang tengah dalam pembangunan akan diserahkan ke pejabat tersebut.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1580 votes

Merespon hal tersebut, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Utara (Kaltara), Irjen Pol Daniel Adityajaya menjelaskan bahwa ia tetap berpatokan pada penyelidikan serta pengembangan yang ada.

Baca Juga :  Target Pengmpulan Zakat Kaltara Capai Rp 3 Miliar

“Kalau untuk target tersangka baru itu tergantung dari hasil pengembangan dari hasil penyelidikan dan pengembangan di awal. Kalau saat ini adalah tindakan awal yaitu ada satu proses hukum yang dikerjakan dugaan tindakan pidana pertambangan ilegal,” jelasnya saat ditemui pewarta, Senin (9/5/2022).

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Kaltara, AKBP Hendy F Kurniawan menjabarkan soal target pejabat yang akan diperiksa pun harus melalui klarifikasi dan verifikasi. Meskipun pejabat yang dimaksud sekelas jenderal.

Baca Juga :  Bikin Resah Warga Akibat Hobi Mencuri, Pemuda di Sebatik Ditangkap Polisi

“Kita harus klarifikasi dan verifikasi, tidak bisa penyidik menyampaikan berdasarkan asumsi,” tukasnya.

Saat inipun pemeriksaan terhadap rekening-rekening diduga milik Briptu HSB juga tengah dalam proses. Hendy menyampaikan bahwa hal ini membutuhkan proses yang panjang.

“Maksud dan tujuan dari penerimaan (dana) tersebut, kalau terbukti tentunya apabila berkaitan dengan jabatannya tentunya pidana baru yaitu korupsi,” ucapnya.

Baca Juga :  Satreskrim Lanjutkan Pemeriksaan Saksi Kecelakaan Kerja di PT PRI

Perwira melati dua itu melanjutkan, meski bukan hanya usaha tambang ilegal yang diduga milik Briptu H saja yang dilakukan di wilayah tersebut, ia tetap memberikan atensi kepada penambang ilegal lainnya.

“Kami temukan kondisinya paling menonjol itu milik HSB, di sana itu ada 3 eskavator 1 doser dan 2 truk, sehingga kami menilai bahwa ini yang terbesar, dan terus kita lakukan pengembangan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Tim Benuanta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *