benuanta.co.id, TARAKAN – Reserse Kriminal Khusus Polda Kaltara bersama tim gabungan terus menelusuri narkotika di tumpukan pakaian bekas ilegal milik H di Pelabuhan Malundung Tarakan.
17 kontainer pakaian bekas ilegal yang berjumlah 1.806 ballpress itu sudah selesai dilakukan pengecekan menggunakan anjing pelacak K9.
Sementara ini, ribuan ballpress milik H yang belakangan diketahui adalah Hasbudi belum ditemukan adanya narkotika. Namun begitu, pengecekan ribuan ballpress ini akan berlanjut dengan scanning.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direkskrimsus) Polda Kaltara, AKBP Hendy F Kurniawan menerangkan bahwa akan fokus terhadap dugaan pidana yang menyandung undang-undang Perdagangan, undang-undang Cipta Kerja dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
“Telah kita cek terhadap 5 kontainer terakhir, masih dengan menggunakan K9 dari Polda Kaltim dan Bea Cukai belum ditemukan indikasi sabu di dalam ballpress baju bekas,” terangnya, Minggu (8/5/2022).
Terkait begitu getolnya pihak kepolisian mencari narkotika di tumpukan ballpress tersebut, kata Hendy tim gabungan sempat menemukan bukti transaksi sabu yang dikirim melalui ballpress, beberapa waktu lalu.
“Kemungkinan sabu di tempat lain, ya kalau dari alat bukti petunjuk memang ada ditemukan berkomunikasi pengiriman sabu dalam kontainer, makanya kita intenskan pencarian tersebut,” sebutnya.
Ia juga mengatakan akan meminta bantuan dari Direktorat IV Mabes Polri untuk melakukan scanning. Untuk diketahui bahwa Dir IV Mabes Polri memiliki tugas untuk menaungi permasalahan narkotika.
“Terakhir kita minta bantuan Direktorat IV Narkoba untuk membantu kita membawa peralatan, sekaligus melakukan scanning. Kita koordinasi lebih lanjut untuk kapan pelaksanaannya. Jadi sekali lagi 17 kontainer itu akan discanning apakah ada dugaan indikasi sabu tersebut,” papar dia.
Perwira melati dua tersebut menyatakan saat ini, kasus dugaan bisnis pakaian ilegal tersebut sudah naik ke tingkat penyidikan. Pihaknya juga telah memeriksa terhadap ahli dan saksi untuk penyidikan lebih lanjut.
Sementara itu, selain BB berupa speedboat dengan total 9 diamankan, juga terdapat 2 truk pengangkut kontainer yang saat ini sudah disegel oleh police line.
“Diduga punya HSB kita amankan karena digunakan untuk angkut ballpress artinya alat kejahatan, kemudian speed juga berdasarkan pengakuan saksi ada 15 speed dan baru 9 yang kita amankan,” tukasnya.
“Kita akan terus mengembangkan apabila ada dugaan barang bukti pidana lain akan kami tangani, kita juga sedang dalami apa betul 15 speedboat atau hanya 9 saja,” pungkasnya. (*/h/i)
Reporter : Tim Benuanta