benuanta.co.id, TARAKAN – Sama dengan tahun sebelumnya, jaringan gas (Jargas) alam yang digawangi PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) Tarakan sempat terhenti, atau mati total di beberapa wilayah pada Ahad (1/5/2022).
Sontak terhentinya suplai gas alam ke rumah warga itu menjadi buah bibir dan keluhan warga. Pasalnya, hampir seluruh rumah yang tersambung gas alam PGN menggunakan secara bersamaan.
Berdasarkan pantauan benuanta.co.id di lapangan, titik lokasi matinya gas milik negara ini ialah Gunung Lingkas sebagian, Karang Anyar, Sebengkok Waru, dan Kelurahan Karang Anyar.
“Ya sebenarnya harus sudah siap-siap sejak malam tadi itu harusnya masak, setiap tahun juga begini kan harusnya itu diumumkan gitu kan banyak yang pakai juga masa setiap tahun mati,” beber Mesiyah warga Gunung Lingkas RT. 09.
Ia sudah menyadari bahwa setiap tahun pemadaman gas secara tiba-tiba ini terjadi. Beruntung, ia sudah mengantisipasi dengan menggunakan kompor minyak dan kayu bakar.
“Namanya lebaran kita pasti masak ya, masak buras terutama, kemudian belum buat kue. Jadi ya kalau bisa setiap tahun itu ada evaluasi, supaya kejadian mati gas tidak berulang. Kasihan yang tidak siap-siap kompor cadangan,” tegas ibu 2 anak itu.
Di sisi lain, Erni warga Kelurahan Karang Anyar Pantai juga mengeluhkan hal yang sama. Namun, diwilayahnya baru sejam yang lalu gas mulai mati.
“Kalau di sini dari jam 2-an siang kalau tidak salah, tadi saya lagi buat agar-agar nutrijel, tiba-tiba apinya kok makin kecil mati gitu langsung, padahal belum jadi. Ya terpaksa rusak sudah, gagal, harus buat ulang,” ketusnya.
Kendati, saat ini beberapa lokasi telah menyala namun belum terdapat pemerataan penyalaan gas alam ini.
Tim Benuanta pun telah menghubungi pihak PGN Kota Tarakan, namun belum ada jawaban hingga berita ini diturunkan. (*)
Reporter : Kristianto Triwibowo
Editor : Nicky Saputra
