benuanta.co.id, BULUNGAN – Pemerintah Kabupaten Bulungan melakukan rapat koordinasi (Rakor) dengan beberapa instansi terkait yang tergabung dalam bentuk Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bulungan. Rakor ini untuk memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah.
Bupati Bulungan, Syarwani mengatakan Rakor TPID ini membahas keberlangsungan dan ketersediaan bahan pokok di Bulungan.
“Jadi rakor TPID ini dilakukan untuk membahas naiknya harga sejumlah barang pokok menjelang Idul Fitri. Inflasi atau kenaikan harga terjadi pada komoditi cabai rawit, minyak goreng, angkutan udara dan beberapa barang pokok lainnya,” ujar Syarwani kepada benuanta.co.id, Selasa, 26 April 2022.
Kata dia, dalam Rakor itu juga terlibat Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bulungan serta sejumlah perangkat daerah terkait.
“Menyikapi kondisi inflasi di triwulan pertama tahun 2022, Pemkab bersama instansi terkait akan berupaya menjaga ketersediaan stok terutama bahan makanan,” tuturnya.
Mantan Ketua DPRD Bulungan ini menjelaskan berdasarkan data dari BPS kondisi inflasi Kota Tanjung Selor untuk triwulan pertama tahun 2022 sebesar 2,88 persen. Angka itu lebih tinggi dibanding kondisi nasional sebesar 1,2 persen.
“Untuk menekan inflasi beberapa langkah perlu dilakukan, yakni menjaga ketersediaan stok terutama bahan makanan bekerjasama dengan penghasil, seperti cabai, bawang merah, bawang putih, daging ayam, telur dan sebagainya,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Pemkab Bulungan bersama instansi lainnya juga dengan tegas mendorong peningkatan produksi pertanian lokal. Dengan cara mengkampanyekan dan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menanam sayuran di pekarangan dengan metode hidroponik, polybag maupun konvensional seperti cabai, kangkong, sawi dan sebagainya.
“Tak hanya itu kita dorong masyarakat untuk membangun coldstorage untuk penyimpanan ikan maupun sayuran. Berupaya untuk menarik perusahaan transportasi terutama angkutan udara di Tanjung Selor sehingga terjadi persaingan tarif,” paparnya.
“Kemudian membuat lini antar moda ke penerbangan di sekitar Tanjung Selor, khususnya ke Kota Tarakan dan Kabupaten Berau,” tambahnya.
Selanjutnya mengoptimalkan fungsi Rusunawa untuk menekan biaya sewa rumah serta memanfaatkan videotron di Pasar Induk untuk menyampaikan informasi komoditas harian.
“Dalam waktu dekat juga rencananya akan kembali dilaksanakan operasi pasar,” pungkas Bupati. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor : Yogi Wibawa