Bocah 3 Tahun Disiksa Orangtuanya, Tetangga Korban: Anak Itu Sering Teriak Kesakitan

benuanta.co.id, TARAKAN – Kedua pelaku penganiayaan terhadap anaknya sendiri yang masih balita berumur 3 tahun, kini sudah diamankan oleh Polres Tarakan. Kendati demikian, cerita soal anak mungil ini mengundang simpatisan tersendiri bagi para masyarakat yang merasa iba terhadap nasib malangnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh tim Benuanta di lapangan, anak perempuan tersebut mendapatkan penyiksaan yang sangat tragis oleh kedua orang tuanya yang saat ini mendekam di balik jeruji besi.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2001 votes

Korban sering menjerit kesakitan

Salah satu tetangga korban, Becce (nama disamarkan) mengaku kejadian ini sudah berlangsung cukup lama. Tangisan hingga jeritan dari balita tersebut tidak pernah absen setiap harinya.

“Biasa dari bangun tidur jam 7 pagi dia menjerit menangis sampai adzan di masjid dan saya dengar dia selalu itu teriak ‘sakit’, kalau keluar (rumah) itu telinga luka, pipi luka tidak mungkin digigit nyamuk karena sampai berdarah-darah,” bebernya saat ditemui Benuanta, Senin (25/4/2022).

Baca Juga :  Momen Lebaran, 13 Ribu Penumpang Padati Pelabuhan Malundung 

Selain itu, sebagai tetangga yang tinggal tepat di depan rumah korban, ia kerap kali mendapati bintikan yang melepuh di sekujur tubuh korban.

“Banyak bekas cucukan rokok dipahanya, saya kira cacar tapi besoknya ada lagi dan melepuh. Kemudian jeritan juga, bukan saya saja yang dengar, biasanya juga kalau dimandiin pakai gayung itu kepala anaknya diketok kedengaran dari sini dan anak itu teriak sakit,” ucap Becce.

Menurutnya, kejadian tersebut sudah berlangsung cukup lama semenjak RM (suami) menikahi IR (istri) sekitar dua tahun silam di situlah penyiksaan mulai terjadi. RM dan IR tinggal di sebuah rumah milik almarhum ibu RM dengan kondisi yang sangat memprihatikan.

Tidak hanya menyiksa anak sambungnya, RM juga diketahui tidak memiliki hubungan yang baik dengan warga sekitar. Ia juga kerap kali memaki-maki tetangga dengan kata-kata kasar.

Baca Juga :  Terduga Pemilik Kayu Ilegal Dikantongi Satreskrim Polres Berau

“Memang kondisi rumahnya dulu tidak begini, agak rusak begini karena dia (RM) setiap dapat bantuan tidak ia gunakan untuk rumah, tapi dia pakai beli minum-minuman dan mabuk sama teman-temannya di rumah sini,” tuturnya.

Usaha menegur RM dan IR juga tidak berhasil dilakukan oleh warga sekitar. Becce menjelaskan setiap kali ia melintas di depan rumah RM yang ada ia mendapati kata-kata pedas dari istrinya.

“Ya namanya orang lewat depan rumahnya dan ada anak kecil disiksa di dalam pasti kita menoleh, dan istrinya itu bilang ‘apa lihat-lihat’ begitu, kita yang malah dia amuk juga tidak ada yang suka mereka juga di sini,” ungkap Becce.

Terpisah, Ketua RT 25, Nasir yang juga tinggal persis di depan rumah korban, sempat mendapatkan ancaman dari RM. Ancaman tersebut berupa pembakaran rumah yang akan dilakukan RM kepada warga sekitar

“Pernah waktu anaknya sakit, jadi dia minta bantuan, bukannya kami tidak mau bantu, kami sudah bantu dan pada saat itu motor dia gak mau menyala akhirnya dia memaki kami para tetangganya dan mengancam bakar rumah,” paparnya.

Baca Juga :  Tak Bisa Pasang PJU di Depan Landasan, Pemkot Usahakan Cari Jalan Keluar 

Saat ini, warga sekitar mengaku tenang karena tidak mendengar suara jeritan balita akibat penyiksaan orang tuanya. Meski tidak mengetahui secara pasti penyebab RM dan IR menyiksa namun hal tersebut tidak semestinya dilakukan kepada anaknya yang masih kecil.

“Ya itu memang bukan anak kandungnya, kita prihatin aja kita tidak tahu juga apa penyebabnya, apakah faktor ekonomi atau apa ya, kalau saat ini hasil visum ya memang benar adanya penyiksaan. Ini dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyatakan begitu,” tukasnya.

“Kejadiannya memang sudah lama, ya kita sabar aja lah kemarin-kemarin ibaratnya kita kayak bicara sama orang yang tidak waras kemarin dan sekarang sudah kena jalur hukum,” tutup Nasir. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Matthew Gregori Nusa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *