benuanta.co.id, NUNUKAN – Di Indonesia kue kering selalu menjadi primadona untuk disajikan pada hari lebaran maupun perayaan hari besar keagamaan lainnya.
Namun di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), memiliki kreasi membuat kue kering menggunakan mocaf atau produk tepung dari singkong yang termodifikasi. Bahan ini merupakan hasil pengembangan olahan sumber daya alam perkebunan singkong yang saat ini menjadi produk unggulan UMKM Beppatta di Nunukan.
Bepatta memiliki arti ‘kita’ dalam bahasa Bugis. Nindawati, dari UMKM Nunukan mengaku sudah dua tahun menggunakan tepung mocaf untuk mengolah bahan-bahan kue yang dia produksi.
Karena tepung mocaf memiliki sedikit protein sedangkan tepung terigu berbahan gandum kaya dengan protein. Tepung mocaf lebih kaya karbohidrat dan memiliki gelasi yang lebih rendah dibandingkan tepung terigu.
“Tepung mocaf adalah tepung sehat dan bergizi, bebas gluten, kaya serat dan rendah gula, aman dikonsumsi oleh semua orang cocok bagi penderita diabetes, autis dan celiac disease. Tepung Mocaf ini telah diuji di laboratorium Australia yang terakreditasi dan mendapat sertifikasi 100 persen bebas gluten,” kata Nindawati, kepada benuanta.co.id, Sabtu (16/4/2022).
Mocaf sendiri merupakan singkatan dari modified cassava flour. Singkong dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan tepung yang lembut. Walaupun sama-sama terbuat dari singkong, mocaf berbeda dengan tapioka.
Pasalnya, mocaf terbuat dari singkong utuh, sedangkan tapioka dari pati singkong saja. Nastar dari tepung mocaf dapat kamu beri isi layaknya nastar tepung terigu.
Mocaf dibuat dari singkong dan melalui proses fermentasi serta mengalami perubahan karakteristik. Cita rasa mocaf menjadi netral, menutupi cita rasa singkong sampai 70 persen. Warnanya pun lebih putih daripada tepung singkong biasa. (*)
Reporter : Darmawan
Editor : Yogi Wibawa