Praka Maigolan, Putra Daerah Kaltara yang Sukses Lucuti Senjata KKB

KEPULANGAN 450 prajurit Satuan Tugas (Satgas) Yonif Raider 613/Raja Alam, ke Kota Tarakan usai menjalani tugas penjagaan di daerah Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Mimika, Papua membawa kisah membanggakan.

Seperti halnya dua putra daerah Kalimantan yang merupakan personel Yonif Raider 613/Raja Alam, yakni Praka Magiolan Samuel dan Serda Darius dari Kompi B Yonif 613 Bulungan, berhasil menemukan senjata milik anggota Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) di daerah konflik Papua.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1586 votes

Kepada benuanta.co.id, Praka Magiolan menceritakan pengalaman tak terlupakan saat berhasil menemukan dua senjata milik kelompok separatis di Desa Mayuberi dan Desa Gomeh Kota Ilaga, Papua pertengahan bulan Mei 2021 lalu.

Baca Juga :  Gubernur Kaltara: THR Lebaran Harus Cair Tepat Waktu

Senjata jenis Mouser dan M1 tersebut ditemukan Maigolan bersama prajurit lainnya saat melakukan operasi penyergapan terhadap dua anggota KKB sekitar pukul 02.00 hingga 03.00 dini hari.

“Kebetulan kami lagi operasi di wilayah mereka dan kami lihat ada yang bawa senjata kami langsung sergap, pada saat penyergapan pun mereka sempat melawan dan terpaksa kami lumpuhkan,” katanya.

Lanjut prajurit kelahiran Desa Long Pesok, 23 Mei 1992 itu, perbedaan kehidupan di Papua dengan Kalimantan sangat dirasakannya. Kendati menurut pengalamannya wilayah Papua daerah rawan yang cukup terkendali, namun tidak terlepas dari ancaman kelompok separatis. Sudah menjadi keharusan juga baginya siaga 1 dalam kondisi apapun. Tidak mengenal waktu dan tempat.

Baca Juga :  Dishub Kaltara Laksanakan Kegiatan Inspeksi Keselamatan Kendaraan Bermotor

“Keseharian di sana jam makan sama saja pagi, siang, sore. Kalau untuk di sini dengan di sana jauh berbeda karena di sana kita selalu siaga 1. Tidak ada tidak siap, harus selalu siap,” tegasnya.

Pengalaman bertugas di Bumi Cendrawasih, tentu berkesan bagi anak kelima dari sepuluh bersaudara ini, walaupun risiko tinggi juga tak bisa dipungkiri akan selalu ada. Bahkan sejak kecil Maigolan telah memilih cita-cita mulia untuk mengabdi kepada NKRI dan menjadi prajurit TNI AD, padahal tak ada satu pun keluarganya yang memiliki latar belakang militer.

Baca Juga :  Dishub Kaltara Lakukan Ramp Check 55 Armada di Pelabuhan Tengkayu I

“Dari kecil saya sudah bercita-cita jadi tentara, dan sekarang sudah terwujud. Tahun 2013 mulai ikut pendaftaran TNI dan dilantik tahun 2014,” kenang pria berdarah Dayak ini.

Sebelum menjadi prajurit TNI, Maigolan juga pernah menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 1 di Long Pesok, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Long Pesok dan Sekolah Menengah Atas 13 di Samarinda. Usai purna tugas dari Papua, Maigolan kini kembali di tempatkan di wilayah barat mes Yonif Raider 613/ Raja Alam. (*)

Reporter : Endah Agustina

Editor : Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *