benuanta.co.id, NUNUKAN – Dalam waktu dekat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan akan mengundang Direktur RSUD dan Dinkes Nunukan untuk meminta penjelasan terkait proyek pembangunan Ruang Operasi RSUD Nunukan sebesar Rp 20 Miliar.
Menurut DPRD Nunukan, kondisi fisik dari ruang operasi dinilai tidak layak, karena masih ditemukan ruang atap yang terdapat rembesan air dan dinding bangunan jauh dari spesifikasi kontrak.
Bangunan tersebut dilihat secara langsung pada saat monitoring pembangunan tahun anggaran 2021, bersama 10 anggota DPRD Nunukan pada Selasa (5/4/2022) di RSUD Nunukan.
“Dalam waktu dekat ini kami akan panggil Dinas terkait untuk menjelaskan realisasi pekerjaan dengan nilai sebesar itu,” ujar Ketua DPRD Nunukan, Hj. Leppa Jumat (8/4/2022).
Saat berada di RSUD Nunukan dan melihat fisik bangunan yang sudah susut seperti tidak ada aktivitas di dalam ruangan itu. Diduga ada unsur kesengajaan yang membiarkan ruangan itu tidak digunakan.
Selain ruang operasi RSUD Nunukan, anggota DPRD juga mengawasi sejumlah item pekerjaan lainnya di rumah sakit tersebut seperti pembangunan Ruang CSSD (Central Sterile Supply Departement) dengan pagu dana senilai Rp 1.464.300.000 sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) dan pembangunan Ruangan Bersalin dengan pagu anggaran Rp 3.000.700.000 sumber DAK,
Kemudian, pembangunan Ruang Laboratorium dengan Pagu Dana sebesar Rp 1.976.410.000,- dari DAK (Penugasan), pembangunan Ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dengan Pagu Dana sebesar Rp 2.693.780.000, pembangunan Ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit) dengan Pagu Dana Rp 2.693 780.000,- sumber DAK.
Sementara itu, Anggota DPRD Nunukan, H. Andi Mutammir SE, MM juga menegaskan pemanggilan instansi terkait beserta kontraktornya tersebut akan diagendakan minggu depan.
”Kita hanya minta untuk klarifikasi terkait anggaran Rp 20 Miliar untuk satu ruang operasi yang kini sedang mangkrak di RSUD Nunukan.” jelasnya.
Meski ada beberapa kegiatan 100 persen terealisasi, namun banyak juga yang mangkrak hingga sama sekali tidak digunakan. Melihat kondisi itu anggota DPRD Nunukan memberikan catatan atau merekomendasikan kepada dinas terkait untuk memfungsikan apa yang telah dikerjakan sehingga manfaatnya jelas untuk masyarakat.
“Kita berharap sebagai anggota DPRD Nunukan bukan hanya terealisasi tetapi manfaatnya untuk masyarakat itu yang paling utama, tutupnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Matthew Gregori Nusa