benuanta.co.id, TARAKAN – Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali, telah di lantik untuk mengemban amanah sebagai Ketua Dewan Pengurus Cabang Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPC HKTI) Kabupaten Tana Tidung.
Bersama pengurus lainnya, Ibrahim Ali dilantik langsung oleh Ketua DPD HKTI Kaltara, Zainal Arifin Paliwang di Hotel Plaza Tarakan, Kamis, (31/3/2022) malam.
“Saya atas nama Bupati Tana Tidung dan Ketua DPC HKTI KTT mengucapkan terimakasih kepada Ketua DPD HKTI sekaligus Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang yang telah mempercayakan kepada kami untuk menjabat dan melaksanakan tanggungjawab ini,” ujar Ibrahim Ali.
“Ada beberapa program terkait masalah meningkatkan kesejahteraan petani. Salah satu upaya yang kami lakukan adalah mewajibkan para ASN untuk membeli produk lokal, terutama beras pada petani kita, nantinya akan melalui Perusda yang akan kita bentuk,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Ibrahim Ali mengakui amanah dan tanggungjawab ini tidak mudah dan harus dilaksanakan dengan mensejahterakan petani yang ada di KTT.
“Kami menyampaikan di Tana Tidung ada 141 kelompok tani, kemudian ada 500 hektar sawah dan 46 hektar lahan tambak,” terangnya.
Sementara dari 500 hektar sawah di KTT, ada 93 hektar lahan di wilayah Kecamatan Tana Lia yang belum bisa dioperasikan secara produktif. Kemudian di Kecamatan Sesayap Desa Tidung Pala dari 150 hektar baru bisa digarap maksimal seluas 15 hektar.
“Tapi target kami bahwa 2023 kami akan swasembada beras, tentunya untuk kesejahteraan petani dan dalam program kami, kami juga membentuk Perumda dan kami wajibkan membeli beras dari petani,” katanya.
Kemudian kepala daerah juga akan melaksanakan kebijakan PNS di KTT, di mana saat pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) akan dipotong sebesar Rp 140 ribu setiap bulan untuk membeli beras petani. Sehingga rata-rata PNS setiap bulanya akan membeli 10 Kg beras.
“Ini adalah sebuah komitmen yang akan kami laksanakan sesuai perintah DPD HKTI Kaltara dalam rangka mensejahterakan pertani,” tegasnya.
Bupati Ibrahim Ali menambahkan, program lainnya juga kini tengah disiapkan salah satunya melakukan peremajaan petani, mekanisasi pertanian, penguatan kelembagaan penyuluh, kemudian redesain infrastruktur irigasi dalam produksi pertanian, dan terakhir terciptanya swasembada pangan yang berkelanjutan.
“Mohon doanya seluruh masyarakat Tana Tidung agar ini cepat dapat kita wujudkan, yang pada akhirnya juga untuk kesejahteraan petani dan masyarakat umumnya,” pungkasnya. (*/bn1)
Editor : Yogi Wibawa
