Desa Aji Kuning Dijadikan Kampung Pancasila

benuanta.co.id, NUNUKAN – Desa Aji Kuning Pulau Sebatik, Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Provinsi Kaltara dijadikan Kampung Pancasila. Komandan Kodim 0911/Nunukan, Letkol Inf Albert Frantesca bersama seluruh unsur Muspika, tokoh adat, pemuda dan Agama serta masyarakat secara resmi telah mendeklarasikan Desa Aji Kuning Pulau Sebatik menjadi Kampung Pancasila pada Kamis, 31 Maret 2022.

Albert Frantesca mengatakan, Pulau Sebatik merupakan kecamatan yang cukup luas dan berbatasan langsung dengan Negara Malaysia. Dengan adanya Kampung Pancasila, diharapkan paham radikal atau intoleransi dapat merusak persatuan kesatuan yang sudah sangat baik dan bagus ini.

Prosesi terbentuknya Kampung Pancasila berdasarkan kesepakatan dari pihak Kecamatan, Danramil, Kapolsek (Muspika) bersama-sama mewujudkan kampung percontohan dari nilai-nilai dan pengamalan pancasila dimana masyarakat mengetahui dan membangun nilai pancasila yang sudah ada.

“Dengan adanya kampung pancasila ini dapat terwujud kampung yang harmonis, kampung bebas dari paham-paham radikal, intolenransi dan paham yang dapat memecah persatuan dan kesatuan NKRI,” kata Albert pada Jumat, 1 April 2022.

Baca Juga :  Arus Balik di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Meningkat

Desa ini memiliki nilai-nilai toleransi agama, sebab desa ini terdapat berbagai macam penganut agama seperti Katolik, Hindu Protestan, Muslim yang hidup damai dan kerukunan umat beragama di kampung tersebut terbukti dari rumah ibadah yang letaknya saling berdekatan dalam satu area masyarakat, tetap saling menghargai dan tolong-menolong antar sesama.

“Saya berpesan masyarakat di pulau Sebatik agar tetap meningkatkan persatuan dan kesatuan dari berbagai ancaman yang dapat merusak persatuan dan kesatuan NKRI” ujarnya.

Baca Juga :  Imigrasi Masih Periksa Intensif WNA Pembawa Kosmetik Ilegal dari Malaysia

Yanto, Pemuda Sebatik mengatakan dengan adanya kampung pancasila di perbatasan tentu sangat baik karena bisa menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila yang meliputi sikap gotong-royong, saling menjaga kerukunan antar umat beragama dan menghargai segala perbedaan.

“Ketika masyarakat telah peduli dan akrab dengan lingkungannya maka terorisme bisa dicegah dan ditangkal. Gerakan pengamalan Pancasila yang dilakukan masyarakat bisa menjadi contoh yang sangat bagus,” ucapnya. (*)

Reporter: Darmawan

Editor: Matthew Gregori Nusa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *