benuanta.co.id, TARAKAN – Kebutuhan masyarakat menjelang hari-hari besar seperti Ramadan tentu tidak dapat dibendung. Kebutuhan ini dapat mencapai ratusan ton tiap minggunya.
Kepala Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan, Ir. Elang Buana, M.Si menjelaskan bahwa untuk stok daging ayam aman selama Ramadan dan menjelang lebaran Idul Fitri.
Pihaknya juga telah mendatangkan Day Old Chick (DOC) untuk anak ayam.
“Untuk lebaran, ayam segar sudah dipersiapkan, sudah mendatangkan DOC anak ayam sekitar 355.000 mungkin panen 600 ton lebih perkiraan kebutuhan ramadan dan idul Fitri cukuplah, belum dari ayam bekunya ada juga,” ungkapnya saat ditemui benuanta, Selasa (29/3/2022).
Menurutnya, ketersediaan ini dianggap cukup. Ia khawatir jika nantinya akan stok lebih banyak lagi kelebihan mengingat Tarakan masih berada dalam suasana Pandemi.
“Mudah-mudahan dengan memelihara ini tidak kurang dan tidak lebih nanti tiba-tiba Pandemi lagi orang tidak beli, tidak terima tamu kasian petani, dengan adanya ini kami tengah-tengah, tidak memelihara banyak tidak juga sedikit,” tuturnya Elang.
Saat ini harga ayam juga terpantau normal, yakni kisaran Rp 43 ribu perkilogram, harga sayur dan bawang-bawang juga normal. Harga yang terpantau naik ialah daging sapi dan cabai yang dikarenakan kondisi nasional.
“Kalau sapi ya secara nasional memang naik, kemudian cabai sebenarnya petani kita panen banyak tapi karena cuaca juga, ditambah kita masih datangkan dari luar (Tarakan) sebenarnya cukup saja cabai lokal kalau hanya untuk Tarakan tapi kalau untuk Kaltara masih kurang,” jelasnya.
Selain itu, harga telur juga diwanti-wanti akan mengalami kenaikan. Elang menerangkan bahwa komoditas yang satu ini selalu tidak pernah absen ketika menjelang Ramadan, mengingat kebutuhan dan permintaan pasar semakin meningkat.
“Kita hitung berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, kita lihat jumlah penduduk atau jumlah rumah tangga kemudian dengan pangan itu sendiri,” kata dia.
Berdasarkan data yang dihimpun, kebutuhan pangan dari masyarakat Tarakan untuk komoditas telur sebesar 40 ton perminggu, kemudian beras 350 ton dan minyak goreng 60,5 ton perminggu.
“Kayak telur itu kita ada hitungan sendiri kalau menjelang lebaran 3x lipat, minyak juga begitu, tapi kita ada perhitungan lagi khusus untuk rumah tangga, UMKM atau industri kita diambil dari situ. Kalau misalnya 1 rumah tangga potong ayam 3 itu beda lagi kan makanya menyesuaikan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Matthew Gregori Nusa