benuanta.co.id, BULUNGAN – Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2019 di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) akan dibangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang menjadi pintu gerbang keluar masuk Indonesia menuju Malaysia.
Berdasarkan Inpres tersebut ada 4 lokasi PLBN yang dibangun di Kaltara. Di antaranya PLBN Sungai Pancang, PLBN Labang, PLBN Long Midang di Kabupaten Nunukan dan PLBN Long Nawang di Kabupaten Malinau.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bapedda Litbang) Provinsi Kaltara, Risdianto mengatakan dari keempat PLBN yang dibangun ada yang menunjukkan progres lambat.
“Progres pembangunan PLBN yang paling rendah itu adalah PLBN Long Midang, sampai saat ini baru mencapai 5,03 persen,” ucap Risdianto kepada benuanta.co.id, Selasa 29 Maret 22.
Rendahnya progres pembangunan PLBN ini dikarenakan selama pandemi Covid-19 melanda dunia akses keluar masuk Indonesia-Malaysia, khususnya ke wilayah Serawak ditutup atau kata lain Malaysia melaksanakan lockdown. Dampaknya material yang sebelumnya berasal dari Malaysia terhenti mengakibatkan pembangunan PLBN Long Midang terhambat.
“Bagian Serawak itu ditutup pintu perbatasannya, sementara kita tahu Krayan dan Long Midang akses yang ada itu hanya lewat udara. Tidak bisa lewat darat ataupun sungai,” jelasnya.
Ditambah lagi harga material yang ada jauh dari harga normal. Dia mencontohkan untuk harga 1 sak semen saja mencapai Rp 1,5 juta. “Material sulit didapatkan, inilah yang menjadi tantangan,” imbuhnya.
Mengatasi kendala yang selama ini dialami, Gubernur Kaltara pun menulis surat untuk ditujukan kepada Konsulat RI yang ada di Serawak termasuk juga ditembuskan kepada Pemerintah Negara Malaysia.
“Alhamdulillah kemarin sempat kemudian saya fasilitasi dengan korporasi terkait yang ada di Krayan Long Midang untuk mendatangkan material itu untuk mempercepat pembangunan PLBN itu,” ujarnya.
Dia menambahkan dari 3 PLBN lainnya yang telah berprogres baik yakni PLBN Sungai Pancang mencapai 92,71 persen, disusul PLBN Labang sebesar 34,07 persen dan PLBN Long Nawang sebesar 34,07 persen.
“Yang paling maju pembangunannya itu yang di Sebatik, mudah-mudahan dalam waktu dekat selesai,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor : Yogi Wibawa