benuanta.co.id, NUNUKAN – Selama pemerintah menetapkan hingga mencabut kembali minyak goreng kemasan satu harga atau subsidi tak pernah dirasakan masyarakat perbatasan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Padahal di Kaltara ada tiga distributor yang ditunjuk untuk menyalurkan minyak goreng bersubsidi, namun selalu saja kehabisan.
Salah satu warga Nunukan Selatan, yakni Rina mengatakan sejak pemerintah pusat mengeluarkan hingga mencabut surat edaran terkait penjualan minyak goreng satu harga di Indonesia, tak begitu berdampak di Nunukan. Sebab, harga minyak goreng lokal di daerahnya terpantau mahal.
“Saya juga berharap harga itu (minyak goreng subsidi) sampai di Nunukan, tapi tidak sampai-sampai. Saat ini pemerintah sudah mencabut satu harga itu, kita tetap saja beli minyak goreng yang Rp 22 ribu per kilogram,” jelas Rina.
Terpisah Kepala Dinas Koprasi UMK, Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Nunukan, Sabri ST.M.Si, menyebut saat ini pemerintah masih melakukan subsidi untuk minyak goreng curah. Hanya saja barangnya tidak sampai di Nunukan karena tidak ada pasokannya.
“Saat ini saya juga masih mencari apakah pedagang di Nunukan tidak berminat dengan minyak curah, atau barangnya yang tidak sampai-sampai,” ujar Sabri, Senin 28 Maret 2022.
Dia juga menegaskan terus menyuarakan agar Nunukan juga bisa mendapatkan jatah subsidi minyak goreng, seperti daerah lain di Indonesia. (*)
Reporter : Darmawan
Editor : Yogi Wibawa







