benuanta.co.id, TARAKAN – Tren kenaikan harga menjelang hari-hari besar nasional tentu bukanlah suatu hal yang jarang. Hampir setiap tahunnya hal ini cenderung terjadi.
Berdasarkan pantauan benuanta.co.id di lapangan, terjadi kenaikkan harga bukan pada minyak goreng saja. Tepung terigu, gula, telur, cabai serta daging-dagingan juga ikut naik harga.
Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (DKUMP) Kota Tarakan, Untung Prayitno melalui Sub Koordinator Seksi Sarana Distribusi Stabilisasi Harga dan Fasilitasi Perizinan, Erni Mardi Astuti menuturkan tren kenaikan ini bukan sengaja dilakukan, namun karena adanya permintaan yang tinggi membuat sejumlah harga turut naik.
“Kalau menjelang ramadan biasanya permintaan itu tepung, mentega, karena kemarin ada masalah di minyak goreng, mungkin itu juga. Lalu telur ayam, bahan pokok lain seperti daging ayam,” tuturnya saat dikonfirmasi benuanta, Senin (28/3/2022).
Menurutnya, saat ini hampir semua harga bahan pokok (bapok) di pasaran mengalami kenaikkan. Hal ini juga akan terus terjadi seiring datangnya bulan Ramadan.
Namun, bukan hanya permintaan yang tinggi, kenaikan ini juga terjadi dikarenakan wacana pemerintah akan menaikkan pajak PPN 11 persen pada barang dan jasa yang akan berlaku pada 1 April 2022 mendatang.
“Kemungkinan bulan Ramadan berarti April itu ada kenaikan lagi karena rencana kenaikan PPN 11% bisa jadi itu naik lagi barang, seluruh nya, kalau sayur mungkin tidak, kalau bapok kayak beras bisa naik,” ujar Erni.
Ia melanjutkan, untuk mengantisipasi lonjakan yang signifikan, pihaknya selalu melakukan pengawasan dengan turun langsung ke pasar setiap Senin, Rabu dan Jumat. Selain memantau harga, pihaknya juga memantau stok ketersediaan bapok menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
“Kalau minyak distributornya sudah datangkan banyak tapi tidak semua dikeluarkan, ada 7 kontainer masuk tapi kan bertahap. Kami sudah surati juga ke distributor untuk ketersediaan stok jelang Ramadan dan Idul Fitri,” ucapnya.
Dari data yang diperoleh tim benuanta di lapangan, terpantau saat ini harga minyak goreng jenis Bimoli dan Fortune Rp 25 ribu per liter, telur ayam Rp 52 ribu per piring, daging ayam segar Rp 43 ribu perkilogram, daging ayam beku Rp 38 ribu perkilogram, daging sapi segar Rp 135 ribu perkilogram, daging sapi beku Rp 90 ribu perkilogram, cabai rawit Rp 120 ribu perkilogram, tepung terigu Rp 11 ribu perkilogram dan gula pasir Rp 16 ribu perkilogram.
Terpisah, Kepala Toko Nu Store, Isni Rahman menerangkan bahwa saat ini harga yang terpantau naik di tokonya ialah gula pasir dan minyak goreng.
Ia mengaku bahwa selain minyak goreng, harga gula naik sekitar beberapa hari yang lalu.
“Sejauh ini sih baru gula yang naik harga. Untuk tepung dan telur itu masih normal harganya, belum ada info juga untuk telur dan tepung mau naik harga,” ujarnya.
Untuk harga gula sendiri di toko tempat ia bekerja kisaran Rp 15 ribu dari harga sebelumnya yakni 14 ribu.
“Tapi kayanya ada kenaikkan lagi hingga ramadan nanti cuma belum tau kapan pastinya, kalau tahun lalu juga ada kenaikkan kayaknya juga,” ungkap Isni.
Perempuan berdarah Bugis itu mengatakan bahwa tren ini sudah biasa terjadi jika mendekati hari besar terutama bulan Ramadan. Menurutnya, banyak permintaan dari masyarakat yang ingin memasak atau membuat menu berbuka puasa.
“Biasanya selama ramadan itu yang naik (harganya) kayak tepung, telur, mentega itu sudah pasti naik harganya apa lagi minyak goreng. Kemungkinan naik lagi nanti itu selama ramadan atau menjelang lebaran,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Matthew Gregori Nusa







