Peningkatan Produksi Beras Adan, Krayan Ditarget sebagai Lumbung Padi

benuanta.co.id, NUNUKAN – Beras Adan milik warga Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan bakal diproduksi besar-besaran dalam waktu dekat. Hal ini dijelaskan langsung oleh Wakil Bupati Nunukan, H Hanafiah pada Ahad, 27 Maret 2022.

“Ini menjadi keinginan kita sebagai lumbung padi, potensi di Kabupaten Nunukan khusunya di perbatasan agar galakan dalam waktu dekat sehingga potensi bisa meningkat, dan luasan lahan bisa diperluas,” kata H. Hanafiah, kepada benuanta.co.id, Ahad (27/3/2022).

Jika produksi Beras Adan dapat ditingkatkan untuk konsumsi warga Provinsi Kaltara, dan Kecamatan Krayan sendiri menurut dia hal ini dapat mengikis ketergantungan masyarakat di perbatasan kepada tetangga Jiran, Malaysia.

“Artinya kita punya kemandirian yang baik,” singkatnya.

Selain diproduksi untuk lokal, Beras Adan juga diharapkan dapat dijual ke Malaysia dengan status resmi. Hal itu dikarenakan jangkauan wilayah Kecamatan Krayan dengan wilayah Malaysia yang dekat.

Baca Juga :  Sudah Jadi Tradisi, Menggelar Tulak Bala Khas Tidung Setiap Bulan Safar

Ditambah dengan dibuka Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di wilayah perbatasan akan dapat mendorong perekonomian masyarakat di perbatasan.

Terpisah Hend Elly salah seorang warga Kecamatan Krayan mengatakan, Beras Adan asal Krayan memiliki tekstur pulen dan rasanya legit. Tak heran jadi favorit Sultan Brunei. Beras Adan Krayan tergolong beras organik berkualitas.

Dalam proses tanam hingga panen, beras ini tak tersentuh bahan kimia sedikitpun. Terdapat tiga jenis Beras Adan Krayan yang diunggulkan yaitu putih, merah, dan hitam. Menjadikannya beras yang istimewa disebabkan varietas padi penghasil Beras Adan hanya bisa tumbuh di tanah Krayan.

Baca Juga :  30 Anggota DPRD Nunukan Ikuti Orientasi Legislatif

“Jika dilihat yang paling menguntungkan atau menghasilkan adalah Beras Adan yang tiga jenis itu, beras merah, putih dan hitam,” ujar Hend Elly.

Luasan areal persawahan di Kecamatan Krayan sekitar 20.000 hektare (Ha) dengan jumlah produksi berkisar 4,7 ton per hektare.

Sejak Malaysia menerapkan lockdown Mei tahun 2020, pemasaran Beras Adan dari Kecamatan Krayan yang semula ke Serawak, Malaysia berpindah ke Tarakan dan Malinau, Kalimantan Utara.

“Perubahan kawasan pemasaran dikarenakan jalur perbatasan Krayan – Malaysia ditutup pasca lockdown Covid-19,” jelasnya.

Perdagangan beras Adan ke Tarakan sendiri memanfaatkan transportasi subsidi ongkos angkut (SOA) udara, di mana setiap penerbangan pesawat dari Krayan ke Malinau atau Tarakan dapat mengangkut 950 kilogram beras.

Baca Juga :  Ngaku Mabuk Berat, Pria Ini Nekat Mau Perkosa Istri Tetangganya

Terbukanya akses penerbangan ke Tarakan sangat menguntungkan para petani. Sebab, harga jual ke Tarakan berkisar Rp 475.000 per karung (15 kilogram), sedangkan harga jual di Malaysia, sekitar Rp 250.000 per karung.

“Nilai jual ke Tarakan malah lebih bagus, kalau dihitung harga per kilogram sekitar Rp 31.000 per kilo,” jelasnya. (*)

Reporter : Darmawan

Editor : Nicky Saputra

Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
803 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *