benuanta.co.id, JAKARTA – Menindaklanjuti usulan pembukaan Program Studi (Prodi) Kedokteran Universitas Borneo Tarakan (UBT), Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal A Paliwang SH, M.Hum mengunjungi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Senin (21/3/2022).
Tidak sendiri, orang nomor satu di Kaltara ini didampingi Walikota Tarakan, dr Khairul dan Rektor UBT, Prof Adri Paton, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Jusuf SK, dr Franky. Di Kemenkes, Gubernur ditemui langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Gubernur mengungkapkan, Menkes mengapresiasi rencana pembukaan Prodi Kedokteran UBT. Di mana penanganan masalah kesehatan di perbatasan menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan.
“Kita disambut baik oleh Bapak Menkes. Insya Allah beliau merespons dengan positif rencana kita. Di mana salah satu pembahasan kita adalah upaya peralihan status RSUD dr Jusuf SK menjadi Rumah Sakit Pendidikan,”jelas Gubernur.
Gubernur menyebut pembentukan itu secara bertahap dilakukan, di mana Rumah Sakit Pendidikan itu untuk menunjang berjalannya Prodi Kedokteran di UBT. “Secara bertahap itu akan kita lakukan. Dengan hadirnya RSP di Kaltara tentu akan memberikan dampak bagi peningkatan layanan rumah sakit itu sendiri. Sebab, pelayanan yang dilakukan berdasarkan acuan penelitian dari RSP,”terangnya.
Pemprov Kaltara juga telah membuat rekomendasi usulan perubahan status ke Kemenkes. Untuk tipenya, kata Gubernur, menjadi kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Dirjen Pelayanan Kesehatan (Yankes).
“Dari daerah hanya mengusulkan. Setelah itu, dari Kemenkes akan melakukan penilaian dan evaluasi. Kita juga tengah memproses surat audiensi dengan Menteri Kesehatan guna menindaklanjuti usulan perubahan status RSUD menjadi Rumah Sakit Pendidikan,” jelasnya.
Menurutnya, kehadiran Prodi Kedokteran di UBT merupakan peluang untuk meningkatkan layanan kesehatan di provinsi termuda ini. Pasalnya, secara geografis Kaltara memiliki perbatasan dan pedalaman yang memerlukan sumberdaya dokter.
“Banyak daerah di Kaltara yang memerlukan dokter. Sehingga dengan hadirnya Prodi Kedokteran ini saya harap dapat membawa manfaat bagi masyarakat,”jelas Gubernur.
Selain itu, Gubernur Gubernur meminta segenap pihak yang diamanahkan untuk mengawal prodi kedokteran di UBT sehingga dapat berjalan lancer. “Terwujudnya prodi kedokteran ini merupakan cita-cita masyarakat Kaltara sejak lama. Alhamdulillah berkat perjuangan kita semua, ini bisa kita wujudkan,”terang Gubernur.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyebut pembentukan program studi (Prodi) Kedokteran Universitas Borneo Tarakan (UBT) menjadi prioritas pemerintah. Menurutnya, Kaltara merupakan wilayah yang strategis untuk meningkatkan layanan kesehatan.
“Kaltara memang saya prioritaskan untuk membuka Prodi Kedokteran. Sebab lokasinya di wilayah perbatasan,”ujar Nadiem, saat berdialog bersama Civitas Akademika UBT.
Ia menyebut, Kaltara membutuhkan distribusi dokter yang berkualitas. Khususnya di wilayah pedalaman dan perbatasan. Sebab, kudokter memiliki peran yang sangat penting untuk memajukan daerah.
Karena itu, ia meminta kepada Rektor UBT, Prof. Adri Paton untuk berkolaborasi dengan kampus yang prodi kedokterannya lebih dulu ada, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM). (dkisp/mat)