benuanta.co.id, NUNUKAN – Kabupaten Nunukan menjadi wilayah terendah di Kalimantan Utara (Kaltara) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan nilai 66,46.
Sedangkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Nunukan, kondisi IPM tahun 2020 di lima kabupaten/kota di Kaltara tiga di antaranya termasuk dalam status tinggi dan dua lainnya termasuk dalam status sedang.
Kota Tarakan merupakan merupakan kota dengan IPM tertinggi yakni mencapai level 75,83. Kedua ada Kabupaten Bulungan dengan IPM mencapai 71,10. Di posisi ketiga ada Malinau yang mencapai 71,94. Kemudian Tana Tidung mencapai 66,97 dan Nunukan IPM mencapai 65,79. Namun jika di bandingkan dengan kondisi IPM tahun 2019 terhadap tahun 2020, penurunan IPM tertinggi justru terjadi pada Kabupaten Tana Tidung yakni -1,20 persen.
Tercatat dari tahun 2020, Nunukan mengalami penurunan IPM di angka 65.79. Namun pada tahun 2021 terjadi kenaikan sebesar 0.02, sehingga IPM Nunukan berada di angka 66.46.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, SE, MM Ph.D, menyampaikan indikator IPM adalah kesempatan, pendidikan dan ekonomi, sedangkan di Nunukan setiap tahunnya meningkatkan untuk internal.
“Kendalanya IPM Nunukan rendah adalah geografis, dan jumlah penduduk Kita,” ujar Laura, Sabtu (19/3/2022).
Dia juga menjelaskan Nunukan masih membutuhkan sekitar 80 Ruang Kelas Baru (RKB). Setiap tahunnya Nunukan juga mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk meningkatkan progres internal.
“Untuk kaltara kita rendah, namun beda tipis yakni 1 poin dengan Kabupaten Tana Tidung,” jelasnya.
Dia berharap tahun 2022 dan 2023 sebelum akhir masa jabatannya sebagai Bupati bisa memaksimalkan peningkatan IPM. “Paling tidak tidak terendah se-kaltara,” tandasnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor : Yogi Wibawa