benuanta.co.id, TARAKAN – Belum adanya perbaikan jalan rusak di beberapa titik di Kota Tarakan terus dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, jalan dengan kondisi rusak cukup parah bisa membahayakan para pengendara yang melintas.
Terlebih kondisi jalan ini tidak hanya terjadi di satu titik namun berbagai titik. Seperti Jalan Dr. Soetomo, Kelurahan Karang Balik hingga Jalan Aki Balak, Kelurahan Harapan menuju Juata Laut.
Beberapa pengendara juga sempat terjatuh karena kerusakan jalanan yang membahayakan. Seperti halnya Windy (23), seorang mahasiswi yang tinggal di Juata Laut harus menempuh jalan dengan kondisi rusak parah untuk bisa sampai ke area perkotaan.
“Karena gelap juga jadi posisinya malam saya jatuh di lubang yang agak menanjak itu,” katanya saat dikonfirmasi benuanta.co.id, Selasa (15/3/2022).
Lanjut Windy, kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung selama beberapa tahun. Namun tak kunjung diperbaiki pemerintah.
“Padahal ini kalau tidak salah ruas jalan kota Tarakan kan, kenapa tidak diperbaiki kan banyak juga warga Juata yang akses satu-satunya lewat sini untuk ke area kota,” ujarnya.
Terpisah, hal senada juga dikeluhkan Sukirno, warga Kelurahan Karang Balik. Beberapa hari lalu juga, ia dan warga setempat berinisiatif melakukan penimbunan dengan tanah sendiri agar menutup lubang jalanan yang dinilai membahayakan.
“Ya kita tutup aja, daripada bahaya kan apalagi gelap juga di sini kalau malam, harus gantian di atas trotoar, kalau mobil enak aja lewat yang pakai motor susah sekali,” ketusnya.
Ia mengaku, kelurahannya sempat mengirimkan surat ke Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Tarakan untuk meminta permohonan perbaikan jalan.
“Kemarin sudah (kirim surat) cuma kita tidak tahu apakah ditindaklanjuti apa tidak, kita nunggu ajalah jangan sampai banyak korban lagi jatuh kasihan,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala DPUTR Kota Tarakan, Fandariansyah menerangkan Jalan Dr. Soetomo, Kelurahan Karang Balik akan ditangani bersamaan dengan saluran hulu yang ditargetkan tahun ini dikerjakan melalui proses lelang terlebih dahulu.
“Kadang masyarakat mau cepat tapi kita lihat pertama uangnya ada tidak kita cari dulu duitnya, habis itu proses lelang. Targetnya sekitar Juli atau Agustus lah karena proses lelang makan waktu 3 bulan,” jelasnya.
Pengerjaan jalan tersebut nantinya juga akan dilakukan sistem agregat dengan dua tahap pengerjaan. Meski tanpa pengaspalan terlebih dahulu pihaknya akan optimis rampung di tahun 2023. Fandariansyah juga membeberkan telah tesedia sekitar Rp 500 juta untuk menangani drainase di jalan tersebut.
“Utamanya drainasenya dulu banjirnya itu yang kita selesaikan, pengaspalan belum hanya agregat saja, kalo aspal pembiayaan lagi lah itu,” imbuhnya.
Sementara untuk Jalan Aki Balak pihaknya juga menargetkan akan dilakukan perbaikan pada tahun ini. Untuk waktu pengerjaan juga sama dengan Jalan Dr. Soetomo yakni melalui proses lelang terlebih dahulu.
“Kita akan coba tahun ini (perbaikan) di sana (Jalan Aki Balak), ya mungkin tidak semua yang diperbaiki pokoknya spot yang mengalami kerusakan karena keterbatasan anggaran juga,” paparnya.
Perbaikan pun juga akan diselingi dengan pelebaran jalan dan pengaspalan. “Yang rusak itu coba tangani, ada aspal ada agregat, ada pelebaran ya sekitar 8 meter tp kita sesuaikan dengan kondisinya dilapangan. Tapi target 7 sampai 8 meter, mungkin total anggaran hampir 9 milyar,” pungkasnya. (*)
Reporter : Endah Agustina
Editor : Yogi Wibawa