benuanta.co.id, BULUNGAN – Keberadaan ratusan personel dari Yonif Raider 613/Raja Alam (RJA) di perbatasan RI-Papua Nugini, memberi dampak bagi masyarakat Papua yang telah menjaga masyarakat dari serangan separatis Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Komandan Korem 092 Maharajalila Brigjen TNI Rifki menuturkan penempatan Yonif Raider 613/RJA telah hampir setahun lamanya menjaga perbatasan. Tugasnya menjadi penyangga mobile dalam Operasi Satgas Pamtas di perbatasan RI Papua Nugini tepatnya di Puncak Jaya Papua.
“Sampai dengan saat ini saya mendengarnya 613 Raja Alam cukup bagus di sana. Mereka masih lengkap jumlahnya 450 orang, tidak mengalami kerugian terpenting mereka semua,” ucap Brigjen TNI Rifki kepada benuanta.co.id, Selasa 8 Maret 2022.
Dia menuturkan selama penugasan pun, pasukan yang berada di bawah naungan Brigade Infanteri (Brigif) 24 Bulungan Cakti Kodam VI Mulawarman ini selama penugasan juga bagus. Pasukan ini sendiri banyak membantu masyarakat dan melindungi keselamatan semua orang.
“Untuk rotasinya tidak bisa kita tentukan eksak lokasinya. Karena mereka ini harus tergantung dengan pasukan yang disiapkan Mabes Angkatan Darat, paling tidak mereka bertugas selama satu tahun,” jelasnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolaops) mengatakan, 450 pasukan ini sebelum diberangkatkan telah menerima pembekalan yang matang dengan berlatih di beberapa area yang di sesuaikan dengan medan di Papua.
“Mereka telah dibekali dengan persiapan matang baik mental dan fisik sebelum berangkat,” tuturnya.
Dirinya menegaskan terhadap prajurit yang diberikan amanah ini untuk menjalankan tugas dengan baik. Pasalnya harga diri setiap prajurit juga harga diri dari Kodam VI Mulawarman.
“Tugas ini adalah kehormatan, jadi tidak semua prajurit mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan tugas operasi ini. Untuk itu setiap prajurit harus mendedikasikan diri dalam melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor : Yogi Wibawa