KIPI Tanah Kuning Mangkupadi Dinilai Bisa Tingkatkan PAD

benuanta.co.id, BULUNGAN – Setelah Presiden Joko Widodo melaksanakan groundbreaking pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) atau nama lainnya Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Desa Mangkupadi Kecamatan Tanjung Palas Timur pada 21 Desember 2021 lalu saat ini tengah dilaksanakan proses mobilisasi.

Dalam seminar melalui daring bersama Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara yang bertemakan prospek dan tantangan pembangunan KIHI Kaltara sebagai batu loncatan transformasi ekonomi Indonesia, Bupati Bulungan Syarwani menjelaskan KIHI merupakan proyek strategis nasional (PSN), sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang perubahan ketiga atas Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.

“KIHI atau disebut juga dengan KIPI merupakan proyek strategis nasional selain bertujuan menjadi industri hijau terbesar di dunia juga memberikan nilai tambah bagi daerah baik penyerapan tenaga kerja maupun PAD,” ucap Bupati Bulungan Syarwani kepada benuanta.co.id pada Kamis, 24 Februari 2022.

Baca Juga :  Akses Jalan Bulu Perindu Kembali Dibuka, Truk Bermuatan Dilarang Melintas

Syarwani menjelaskan, pembangunan KIPI ini sendiri diprediksi akan memakan waktu sekitar 8 tahun, dengan penyerapan tenaga kerja untuk tahap konstruksi diperkirakan sebanyak 100 ribu orang dan tahap operasional sebanyak 60 ribu orang.

“Jadi total investasi USD 132 miliar. Pembangunan dari tahap konstruksi sampai komersialisasi diperkirakan selama 8 tahun,” jelasnya.

Kata dia, Pemkab Bulungan pun melakukan penyesuaian-penyesuaian di antaranya dengan terbitnya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2021-2041 dengan mengakomodir luas kawasan KIHI seluas 10.153 hektar.

Baca Juga :  Sekolah Binaan Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Raih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2025

“Kita berharap dengan hadirnya KIPI ini bisa mengintegrasikan kawasan industri dari hulu sampai ke hilir sehingga terjadi efisiensi yang berdampak pada meningkatnya perekonomian khususnya di Bulungan dan Kaltara,” paparnya.

Mantan Ketua DPRD Bulungan ini menuturkan, dengan berdirinya KIPI atau KIHI ini bisa mendorong tumbuhnya industri besar dan industri lainnya yang mampu menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi, serta dapat meningkatkan efisiensi dan kemudahan penyediaan infastruktur, menyediakan lapangan kerja serta menarik investasi.

“Untuk ke depannya kawasan industri juga bakal mampu menyediakan kebutuhan industri, seperti penyediaan sumber daya tenaga listrik terbaru hingga terbarukan, air bersih, pengolahan limbah, dengan kapasitas besar dan terpadu sehingga menciptakan lokasi pemusatan kegiatan industri yang tertata rapi,” paparnya.

Baca Juga :  Pemkab Bulungan Dorong Ayah Ambil Rapor Anak ke Sekolah

Dikatakan Syarwani dalam paparannya, pembangunan KIHI yang berkokasi di Kawasan KIPI Tanah Kuning Kabupaten Bulungan, diyakini akan menjadi Industri Hijau terbesar di dunia.

“Total investasi sebesar USD 132 Miliar yang akan menyerap tenaga kerja pada Tahap konstruksi sebanyak 100 ribu orang dan tahap operasional sebanyak 60 ribu orang. Pembangunan dari tahap konstruksi sampai komersialisasi diperkirakan selama 8 tahun,” ujar Syarwani.

Dengan adanya KIHI inipun dirinya berharap berdampak positif terhadap UMKM yang ada di Kabupaten Bulungan. Dia menambahkan jumlah UMKM di Bulungan sebanyak 8.779 orang. (*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Matthew Gregori Nusa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *