benuanta.co.id, TARAKAN – Aliansi Masyarakat Kecil kecewa dengan sikap DPRD Tarakan yang enggan memberikan respon terhadap aksi mereka pada Kamis, 24 Februari 2022 siang.
Aksi demonstrasi yang digawangi oleh para mahasiswa ini masih berlangsung, dan kian memanas lantaran pihak wakil rakyat tak muncul di hadapan para pendemo.
Ratusan mahasiswa yang tergabung dari GMKI, HMI, PMII, LMND, SMI, BEM Fakultas Hukum UBT, FKMDA, sempat dipukul mundur oleh kepolisian. Aliansi tersebut tak gentar untuk menyuarakan aspirasinya, mengevaluasi 2,5 tahun masa jabatan anggota DPRD Tarakan.
Saat ini masa aksi masih terus menunggu anggota DPRD Tarakan di pinggiran jalan menemui pihaknya, namun begitu tak tampak kehadiran Ketua DPRD Kota Tarakan, Al Rhazali.
“Sudah selayaknya masyarakat pertanyakan apa yang telah DPRD kerjakan,” ujar Sekretaris GMKI Cabang Tarakan, Agung Wiranto pada Kamis, 24 Februari 2022.
Melalui aksi tersebut, Aliansi Masyarakat Kecil bersuara lewat tuntunan yang dilayangkan kepada DPRD Kota Tarakan. Agung menyerukan evaluasi kinerja DPRD Kota Tarakan dan teguran keras bagi Ketua DPRD Kota Tarakan yang menurutnya tidak pernah berkenan bertemu dengan rakyat.
Silih berganti orasi penyampaian dari perwakilan organisasi mahasiswa itu, ditambah penguatan pengamanan dari pihak kepolisian. Tampak terjadi dorong mendorong antara kedua pihak.
“Kami berharap bahwa DPRD Kota Tarakan dapat segera menindaklanjuti segala tuntutan kami, berbenah dan kembali sadar akan tugas dan tangguh jawabnya sebagai wakil rakyat jika memang tidak sanggup mewakili rakyat maka mundurlah dengan segera, karena saat ini rakyat butuh realisasi bukan imajinasi,” tambah peserta aksi tersebut.
Informasi yang diperoleh di lapangan, masa aksi akan bertahan hingga sore hari hingga pihak DPRD Tarakan memberikan respon baik. (*)
Reporter : Kristianto Triwibowo
Editor : Nicky Saputra