Terus Dikebut, PLTA Mentarang Siap di Groundbreaking

benuanta.co.id, BULUNGAN – Bakal menjadi penyuplai listrik terhadap beberapa kecamatan hingga ke Kawasan Industri dan Pelabuhan (KIPI) Tanah Kuning Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Mentarang, Kabupaten Malinau terus dikebut.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) pun mengambil sikap untuk membantu terutama pengurusan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang menjadi kewenangan Provinsi Kaltara.

“Saya kira karena itu sudah proses berjalan lama dan sudah menjadi agenda daerah, otomatis Pemprov Kaltara akan memperlancar semua prosesnya,” ungkap Wakil Gubernur Kaltara Yansen TP kepada benuanta.co.id, Selasa 22 Februari 2022.

Pembangunan tersebut dinilai Wagub harus segera dilakukan. Pasalnya pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Sungai Mentarang, nantinya bersambung dengan pembangunan PLTA di Sungai Kayan Kecamatan Peso atau satu rangkai dengan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning Mangkupadi di Kecamatan Tanjung Palas Timur.

Baca Juga :  Tak Disokong DAK, Disperindagkop Kaltara Upayakan SOA Berjalan dengan APBD

“Kenapa harus cepat dibangun karena itu rangkaian dengan KIPI. Kalau KIPI di bangun otomatis butuh energi yang berasal dari PLTA, sehingga saya harapkan mekanisme itu harus terus di kawal,” tuturnya.

Perihal progres ganti untung terhadap lokasi pembangunan PLTA di Sungai Mentarang, kini juga telah selesai. Hanya saja yang terkendala saat ini masalah Amdal, namun Wagub menjamin hal tersebut akan ditangani dengan baik.

Baca Juga :  Dispora Kaltara akan Bangun Sport Centre

“Kalau yang paling menentukan pembangunan pertama itu lokasi kemudian pembebasan lahan dan proses Amdal. Maka proses selanjutnya itu di kementerian, kalau melihat progresnya itu sudah mengarah ke groundbreaking bisa saja tahun ini,” ujarnya.

“Yang paling kelihatan itu di Mentarang induk, kalau yang lain-lainnya belum kelihatan progresnya. Terlebih masalah sosial belum selesai. Ini penting karena tidak hanya menyangkut pembebasan tapi proses pemindahan desa dan orang, ini harus diselesaikan dulu,” tambahnya.

Mantan Bupati Malinau 2 periode ini menjelaskan hitungan progresnya pembangunan mulai perencanaan sampai dengan pembangunan infrastruktur telah mencapai 50 persen.

“Kalau nanti sudah mulai pembangunan infrastrukturnya sudah 50 persen ke atas. Untuk pengertian dari proses sampai progres sampai saat ini sudah 90 persen pasti jadi dibangun PLTA,” jelas Yansen.

Baca Juga :  Distribusi Minol di Tarakan Masih Banyak Ditemukan Pelanggaran

Sementara itu Bupati Malinau, Wempi W Mawa menambahkan konsentrasi Pembak Malinau terkait pengelolaan kelistrikan terbagi di beberapa tempat.

Setidaknya direncanakan ada 5 lokasi pembangunan pembangkit listrik, pertama studi kelayakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Kecamatan Sungai Boh. Lalu studi kelayakan pembangunan PLTMH di Sungai Ilan di Kecamatan Bahau Hulu, studi kelayakan pembangunan PLTA di Sungai Aran Kecamatan Pujungan dan studi kelayakan pembangunan PLTA di Kayan Selatan. (*) 

Reporter : Heri Muliadi

Editor : Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *