benuanta.co.id, NUNUKAN – Sebanyak 10 unit rumah ikut terbawa arus air akibat banjir di Kecamatan Lumbis Pansiangan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada Sabtu (19/2/2022) kemarin.
Bidang Informasi dan Sistem BPBD Kabupaten Nunukan, Ihsanuddin mengatakan, selain rumah warga terdapat juga Kantor Desa dan Rumah Kepala Desa Langgason ikut terbawa hanyut, rumah walet, mollding milik Bumdes Desa Langgason, WIFI bakti, WC umum hingga Jembatan Ulinisasi hanyut di terjang banjir.
“Hanyutnya rumah warga dan fasilitas umum ini akibat derasnya aliran banjir dari Lumbis Pansiangan,” kata Ihsanuddin kepada benuanta.co.id, Senin (21/2/2022).
Menurut Ihsanuddin, banjir yang terjadi pada malam hari tersebut merupakan banjir terbesar di Sungai Sedalir sepanjang sejarah.
“Saat ini kami melakukan kaji cepat dan melakukan evakuasi korban,” ujar Ihsanuddin.
Pihaknya segera mendirikan tenda pos komando (posko) guna penanganan darurat korban banjir. Sementara pemantau perkembangan di lokasi banjir terus ditingkatkan serta meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengupdate informasi peringatan dini potensi hujan dan waspada ancaman bencana hydrometeorologi.
Selain itu, Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis juga mengakui sepanjang sejarah Sungai Sedalir belum pernah terjadi banjir besar seperti tanggal 20 Februari 2022 kemarin. Ketinggian air sekitar 4 meter sehingga banjir diperkirakan meluap dari batas air normal setinggi 18-20 meter.
Di Kecamatan Lumbis Pansiangan sebanyak 14 unit rumah yang hanyut, termasuk Kantor Desa, tidak hanya itu kata Lumbis, ada juga 1 rumah Walet, Mollding milik Bumdes Desa Langgason dan jembatan ulinisasi, Wifi Bakti serta wc umum dan posyandu 1 Unit.
“Sebanyak 210 Kepala Keluarga (KK) dan 447 Jiwa dari 6 desa yang terdampak di Lumbis Pansiangan,” jelasnya.
Saat ini yang dibutuhkan adalah makanan, selimut dan pakaian, serta rumah karena beberapa KK kehilangan rumah dan harta bendanys, hanya pakaian di badan yang tersisa.
“Banjir datang sekitar pukul 00.00 saat warga tengah tertidur, tidak banyak bisa diperbuat hanya menyelamatkan keluarga dan melihat rumah hanyut dengan isi-isinya,” ujarnya.
Terpisah, Plt BPBD Nunukan Muhamad Amin menjelaskan banjir ini terjadi di dua kecamatan yakni Lumbis Hulu dan Pansiangan. Totalnya sebanyak 323 KK, dengan 739 jiwa yang terdampak banjir di dua kecamatan tersebut.
“Alhamdulillah air sudah surut saat ini,” terangnya.
Bantuan logistik juga sudah diberikan kepada masyarakat yang terdampak banjir di dua kecamatan, yang ditalangi pihak kecamatan dan nantinya akan diganti oleh Pemda Nunukan. Hal itu dilakukan untuk meringankan beban korban banjir yang terdampak.
“Kami juga masih menunggu laporan dari camat secara tertulis rumah warga yang hanyut terbawa air. Sebenarnya kami sudah terima laporan melalui WhatsApp dan telah kami teruskan ke bagian kesra, agar menjadi bahan untuk mendapatkan bantuan,” terangnya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terjadinya banjir terutama di dataran rendah seperti Sembakung, ditambah curah hujan yang cukup tinggi juga meningkatkan potensi banjir. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Matthew Gregori Nusa