Covid-19 Melonjak, Pemda Nunukan: Antusiasme Soal Vaksin Rendah

benuanta.co.id, NUNUKAN –  Kabupaten Nunukan sempat menduduki nol kasus Covid-19 di awal tahun 2022, namun pada bulan Februari 2022 kasus tersebut mengalami lonjakan hingga saat ini mencapai 46 orang terkonfirmasi positif hingga Senin 14 Februari 2022.

Juru bicara percepatan penanganan Covid-19 Nunukan, Sabarudin mengatakan dari 46 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Nunukan, saat ini terdapat 1 orang melakukan perawatan di RSUD Nunukan, sedangkan 25 orang menjalani isolasi mandiri dan 20 orang pelajar anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sedang menjalani isolasi terpusat di rusunawa.

“46 orang yang positif ini didapati berdasarkan hasil tes PCR,” kata Sabarudin.

Selain itu, dikatakan Sabarudin permasalahan pengendalian Covid-19 di Kabupaten Nunukan diakibatkan karena menurunnya kerja sama lintas sektor terkait dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus Covid-19.

“Masih lemah penegakan prosedur pencegahan penyebaran Covid-19. Masyarakat juga mulai abaikan protokol kesehatan,” jelasnya.

Sementara itu status vaksin di Kabupaten Nunukan, baik dosis 1, 2 dan 3 saat ini didosis 1 mencapai 85,85 persen, sedangkan dosis 2 itu 59,51 persen dan dosis 3 mencapai 1,95 persen.

“Jadi suntik vaksin terhadap masyarakat di Nunukan rata-rata baru mencapai 73,66 persen,” ujarnya.

Yang menjalani permasalahan vaksinasi saat ini adalah rendahnya antusiasme masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dan tidak adanya prosedur sanksi atau pembatasan yang jelas terkait warga yang belum vaksin.

“Kami merasa saat ini tingginya beban tenaga kesehatan khususnya dalam melaksanakan Vaksinasi secara serentak yang harus dilaksanakan mulai dari dosis 1, 2 dan 3 (booster),” terangnya.

Sedangkan kesediaan vaksin di Kabupaten Nunukan, mulai dari vaksin sinovac sebanyak 6.080 dosis, Astra Zeneca sebanyak 470 dosis dan vaksinasi pfizer 1.934 dosis.

Strategi percepatan vaksinasi yang dilakukan di Nunukan, maka akan memperkuat screening status Vaksin bagi pelaku perjalanan di pintu-pintu masuk sekaligus melaksanakan vaksinasi bagi warga yang ditemukan belum vaksin.

“Kami melakukan vaksinasi massal terpusat dengan konsep kewilayahan (Kelurahan/Desa) dengan memanfaatkan data pemetaan status warga yang belum vaksin di wilayah tersebut,” jelasnya.

Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid menambahkan menyikapi lonjakan kasus ini maka akan dilakukan pengetatan di pintu-pintu masuk seperti pelabuhan dan setiap orang yang datang ke nunukan harus dicek terlebih dahulu status vaksinasi melalui aplikasi peduli lindungi.

“Kalau mereka belum vaksin maka akan kita berikan vaksin di tempat, hal itu kita lakukan untuk menekan tingginya kasus,” terangnya.

Laura juga menekankan dalam penanganan Covid-19 merupakan tugas bersama, jangan sampai melempar tugas, harus berkolaborasi dan saling bersinergi. Karena ini bukan tugas Dinas Kesehatan saja tapi semua pihak juga perlu terlibat. (*)

Reporter: Darmawan

Editor: Matthew Gregori Nusa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *