benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Komoditas non-migas masih mendominasi kegiatan ekspor di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Gubernur Kaltara, Drs H Zainal A Paliwang, SH, M.Hum mengungkapkan ekspor di provinsi termuda ini mengalami peningkatan sebesar 19,82 persen.
Seluruh komoditi ekspor melalui pelabuhan di Provinsi Kaltara hampi selurunya barang non-migas. Sedangkan nilai ekspor non-migas pada periode Januari-Desember 2021, Gubernur menyebutkan mengalami peningkatan sebesar 79,26 persen dibanding tahun sebelumnya. Dengan kata lain, sepanjang tahun 2021 peningkatan ekspor non-migas di kaltara mencapai US$ 1.684,98 juta.
“Dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, ekspor pada Bulan Desember 2021 mengalami peningkatan dari US$ 215,13 juta menjadi US$ 257,77 juta,”terang Gubernur ketika berada di Jakarta, Senin (7/2/2022).
Gubernur memaparkan, peningkatan ekspor Desember 2021 dibandingkan dengan November 2021 disebabkan oleh meningkatnya ekspor kelompok barang non migas hasil tambang sebesar 21,01 persen. Tak hanya itu, hasil industri juga meningkat sebesar 10,01 persen. Adapun hasil pertanian juga mengalami peningkatan sebesar 21,50 persen.
Terdapat lima negara tujuan utama ekspor melalui pelabuhan di Provinsi Kalimantan Utara pada Desember 2021. Meliputi, China (US$ 162,52 juta), Philippines (US$ 30,77 juta), Malaysia (US$ 22,52 juta), Korea (US$ 10,72 juta) dan Thailand (US$ 9,96 juta). Gubernur menyebut, peranan kelima negara tersebut mencapai 81,22 persen terhadap total ekspor pada Desember 2021.
“Terjadi peningkatan terhadap kelima negara tersebut jika kita bandingkan dengan bulan November 2021. Adapaun penurunan terjadi pada negara India dan Japan,”urai Gubernur.
Selanjutnya, impor di Kaltara pada Desember 2021 dibandingkan bulan sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 158,05 persen atau menjadi US$ 14,36 juta. Sektor non-migas masih mendominasi kegiatan impor hingga mencapai US$ 14,39 juta.
Peningkatan nilai impor pada Desember 2021, disebutkan Gubernur oleh peningkatan nilai komoditi barang hasil industri menjadi US$ 14,26 juta atau meningkat 164,91 persen. Sedangkan impor hasil tambang menurun menjadi US$ 0,13 juta.
“Secara kumulatif nilai impor Provinsi Kalimantan Utara periode Januari-Desember 2021 mencapai US$ 106,30 juta dan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 terjadi peningkatan sebesar 27,47 persen. Adapun negara yang mendominasi kegiatan impor non-migas adalah Malaysia dan Singapura,”urai Gubernur.
Gubernur optimistis, bahwa pertumbuhan ekonomi di Kaltara secara perlahan mulai membaik. Hal ini dilihat dari kegiatan ekspor impor yang mengalami peningkatan secara perlahan. Karena itu, Gubernur menginginkan adanya keselarasan kepada seluruh pihak dalam membangkitkan perekonomian di Kaltara. (*)
Editor: Matthew Gregori Nusa